Sebelum produk bisa tampil di etalase toko atau muncul di keranjang belanja online, pastinya ada proses panjang yang harus dilewati. Salah satu proses paling krusial adalah tahap pengujian produk. Pengujian ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah penting untuk memastikan kualitas, keamanan, dan performa produk sesuai harapan konsumen. Kalau sampai ada yang terlewat, bisa-bisa produk malah bikin kecewa, atau bahkan berisiko gagal di pasaran.
Buat kamu beautypreneurs yang sedang merintis brand atau tertarik di dunia kecantikan, penting untuk kamu memahami, bagaimana tahapan pengujian produkmu hingga sampai ke tangan konsumen. Dari mulai uji coba fungsi sampai kemasan, semuanya saling terhubung dan memiliki peran besar dalam keberhasilan peluncuran produk.
Nah, di artikel kali ini, kita akan bahas satu per satu tahap pengujian yang biasanya dilakukan sebelum produk resmi diluncurkan. Dengan memahami prosesnya, kamu bisa lebih siap menghadapi tantangan dan meminimalkan risiko di tahap launching. Yuk, simak 7 tahapannya!
1. Uji Stabilitas

Pernah lihat produk skincare yang awalnya berwarna putih, tapi lama-lama berubah jadi kuning? Bisa jadi, itu tanda produk belum stabil. Perubahan warna seperti ini terjadi karena kandungan di dalamnya mulai terdegradasi akibat penyimpanan yang kurang tepat. Nah, untuk mencegah hal tersebut, penting untuk melakukan uji stabilitas sejak awal untuk memastikan produk tetap aman, efektif, dan tidak mengalami perubahan warna, bau, atau tekstur meskipun disimpan dalam kondisi ekstrem seperti panas, dingin, lembap, atau terkena cahaya. Uji ini juga diperlukan untuk menentukan umur simpan dan tanggal kedaluwarsa produk. Dengan begitu, konsumen bisa menggunakan produk dengan aman, tanpa khawatir muncul efek samping lebih lanjut.
2. Uji Toksisitas

Setelah melakukan uji stabilitas, langkah selanjutnya adalah memastikan keamanan produk pada kulit. Uji ini disebut sebagai uji toksisitas. Tujuan dilakukan uji ini untuk melihat apakah produk bisa menimbulkan alergi, iritasi, atau reaksi sensitif lainnya. proses ini dilakukan dengan melibatkan panelis atau objek uji manusia, sehingga bisa langsung terlihat bagaimana reaksi produk di kulit. Dari hasilnya, kita bisa menentukan dosis yang aman dan nggak bikin kulit bermasalah.
Nah, di Nosè, kamu bisa melakukan uji ini untuk mengetahui reaksi pada kulit dan mengukur efektivitas produkmu lebih akurat!
3. Uji Bahan Baku

Produk yang bagus pastinya memiliki bahan baku yang berkualitas. Itulah mengapa, uji bahan baku penting dilakukan untuk memastikan setiap kandungan yang dipakai aman, berkualitas tinggi, dan bebas dari zat berbahaya atau cemaran. Dengan begitu, proses formulasi bisa berjalan lancar tanpa risiko munculnya masalah di tahap berikutnya.
4. Uji Keamanan Mikrobiologi

Nggak cuma bahan kimia saja yang perlu diuji, tapi begitu juga dengan mikroorganisme. Mikroba seperti bakteri dan jamur bisa berkembang biak dalam produk, apalagi kalau mengandung air. Kalau dibiarkan, bisa memicu iritasi bahkan infeksi kulit. Oleh karena itu, uji mikrobiologi jadi langkah penting untuk memastikan produk benar-benar aman dipakai, bebas dari kontaminasi, dan memiliki masa penyimpanan yang stabil.
5. Uji Kualitas Fisika dan Kimia

Pengujian yang satu ini difokuskan pada dua hal, yaitu fisika dan kimia. Dari segi fisika, pengujian di mulai dari warna, tekstur, kekentalan, dan bentuk produk. Sementara pengujian kimia, meliputi kadar bahan aktif, pH, dan apakah bahan-bahannya cocok satu sama lain. Tujuannya, agar produk yang dihasilkan selalu konsisten dan berkualitas.
6. Uji In Vitro dan In Vivo

Sebagai brand owner, kamu pasti familiar dengan deskripsi produk yang mencantumkan hasil uji in vitro dan in vivo. Uji in vitro dilakukan di lab pakai sel atau jaringan untuk lihat reaksi bahan di luar tubuh. Sementara uji in vivo dilakukan langsung ke manusia atau hewan untuk lihat bagaimana produk bekerja secara nyata. Kedua uji ini penting untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap, mulai dari reaksi awal hingga hasil akhir di kulit konsumen.
7. Uji Kemasan dan Label

Terakhir, yang nggak kalah penting dari isi produk adalah kemasan dan labelnya. Semua info penting harus tertulis pada kemasan dan label agar konsumen tidak keliru dan bisa memakai produk dengan aman dan nyaman. Kemasan harus menjaga kualitas produk, nggak gampang bocor, nggak bereaksi dengan isi, dan tetap aman saat disimpan atau dikirim. Sementara itu, label produk harus jelas dan informatif. Informasi seperti komposisi, cara pakai, nomor izin edar, hingga tanggal kedaluwarsa wajib dicantumkan agar konsumen bisa menggunakan produk dengan benar dan merasa aman.
Bikin Skincare Berkualitas? Maklon di Nosè Aja!

Nah, dengan mengetahui proses pengujian produk sebelum sampai ke tangan konsumen, kamu bisa lebih paham seberapa pentingnya kualitas dan keamanan dalam setiap produk yang akan diluncurkan. Setiap tahap pengujian dilakukan untuk meminimalkan risiko dan memastikan produk yang efektif untuk kebutuhan konsumen.
Kalau kamu merasa bingung dalam mengikuti setiap tahapan tersebut, tenang aja! Kamu bisa maklon di PT Nosè Herbal Indo. Sebagai partner strategis, Nosè siap mendampingi dari tahap pengembangan hingga produk siap edar, tanpa kamu harus repot mengurus semua prosesnya sendiri. Semua tahapan, mulai dari uji bahan baku, stabilitas, toksisitas hingga uji efektivitas akan dibantu oleh tim profesional kami.
Nggak perlu khawatir soal keamanannya, karena PT Nosè Herbal Indo sudah bersertifikasi BPOM, GMP, ISO, dan Halal. Jadi, kamu bisa menciptakan produk yang aman, berkualitas, dan terpercaya di pasaran. Yuk, konsultasikan produkmu sekarang dan wujudkan brand impianmu bareng Nosè!