Cara Kerja Resorcinol untuk Kulit Bebas Jerawat

Skincare / 03 June 2024

by Renanda Namira

Jerawat merupakan masalah kulit yang sering dialami oleh banyak orang. Kondisi ini membuat sebagian orang merasa insecure untuk tampil di depan publik karena banyaknya jerawat yang menumpuk di wajah.


Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini, industri skincare mulai memunculkan inovasi-inovasi terbaru untuk menjadi solusi yang efektif dan aman dalam membantu atasi masalah jerawat, salah satunya dengan senyawa resorcinol.


Senyawa organik ini kerap menjadi sorotan karena sifat antimikroba dan anti-inflamasinya yang membantu mengurangi peradangan dan membunuh bakteri penyebab jerawat.


Penggunaan resorcinol sebagai bahan kandungan produk perawatan kulit semakin banyak digunakan setelah ramai diperbincangkan karena khasiatnya yang baik untuk kulit. Namun, bagaimana sih cara kerja resorcinol jika digunakan sebagai kandungan skincare? Yuk, ikuti pembahasan berikut!


Apa Itu Resorcinol?



Resorcinol adalah senyawa organik yang dikenal sebagai resorcin atau 1,3-dihydroxybenzene. Teksturnya merupakan padatan putih bersisik dan larut dalam air.


Senyawa ini sering digunakan sebagai agen antiseptik, antibakteri, dan anti-inflamasi topikal. Resorcinol merupakan zat keratolitik yaitu pemecah keratin sebagai protein berserat yang merupakan bagian dari struktur kulit. Keratin yang dipecah dapat melepaskan sel kulit mati, dan mencegah penyumbatan pori-pori.


Tidak hanya itu, resorcinol juga memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah kulit kasar atau bersisik karena rusaknya skin barrier. Dalam bentuk topikal, resorcinol juga digunakan untuk mengobati eksim, psoriasis, kapalan, sebore, kutil, dan berbagai gangguan kulit lainnya.


Resorcinol Berasal Dari Mana?


Sampai saat ini, belum banyak tumbuhan yang dilaporkan mengandung senyawa berkhasiat ini. Namun beberapa tanaman dilaporkan mengandung senyawa turunan resorcinol, yakni pada gandum hitam terkandung Alkyl Resorcinol. Resorcinol yang saat banyak digunakan di beberapa produk kosmetik bersumber dari hasil pembuatan dengan metode sintesis.


Kegunaan Resorcinol



Sebagai agen antiseptik, antibakteri, dan anti-inflamasi topikal, resorcinol dapat mengatasi masalah kulit dengan kondisi sebagai berikut:


1. Jerawat Vulgaris

Sebagai senyawa yang bersifat antimikroba, resorcinol bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat, terutama Propionibacterium acnes. Oleh karena itu, resorcinol dapat membantu mengurangi peradangan dan pembentukan jerawat.


2. Seboroik

Resorcinol adalah bahan yang sering digunakan dalam perawatan kulit untuk mengatasi kondisi kulit seboroik, seperti ketombe. Dalam perawatan kulit, resorcinol bekerja dengan mengelupas lapisan kulit mati dan membersihkan kulit dari sel-sel kulit yang berlebih. Hal ini mengurangi penumpukan dan produksi minyak berlebih yang sering menjadi penyebab timbulnya kondisi seboroik.


3. Eksim

Eksim adalah kondisi kulit yang ditandai dengan peradangan, gatal, dan iritasi. Resorcinol bekerja untuk mengatasi eksim dengan cara mengurangi peradangan dan menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur yang dapat memperburuk kondisi kulit.


4. Psoriasis

Pada kulit yang terkena psoriasis, produksi sel kulit terjadi lebih cepat daripada kulit normal, menyebabkan penumpukan sel kulit mati yang mengakibatkan bercak merah dan sisik tebal. Untuk itu, resorcinol dengan sifat keratoliknya mampu melarutkan sel kulit mati dan membantu mengurangi peradangan serta iritasi yang sering terjadi pada kulit psoriasis.


5. Hidradenitis Suppurativa

Resorcinol digunakan sebagai salah satu perawatan untuk hidradenitis suppurativa (HS) yakni suatu kondisi kulit kronis yang menyebabkan peradangan dan abses di bawah kulit. Cara kerja resorcinol dalam mengatasi hidradenitis suppurativa adalah melalui sifat anti-inflamasi dan antimikroba yang dimilikinya. Ketika dioleskan secara topikal, resorcinol membantu meredakan peradangan dan rasa sakit yang berkaitan dengan hidradenitis suppurativa.


6. Kapalan

Ketika diaplikasikan ke area kulit yang kapalan, resorcinol melonggarkan dan melunakkan kulit mati. Hal ini dapat memudahkan pengelupasan kulit dengan lembut, baik secara alami maupun dengan bantuan alat seperti batu apung atau kikir. Penggunaan resorcinol secara teratur pada area kapalan dapat membantu mencegah terbentuknya kapalan baru dengan menjaga kulit tetap halus dan luwes.


7. Kutil

Resorcinol adalah senyawa organik yang sering digunakan dalam produk perawatan kulit untuk mengatasi berbagai masalah, termasuk kutil. Cara resorcinol bekerja dalam mengatasi kutil adalah dengan merangsang pengelupasan sel kulit yang terinfeksi sehingga membantu menghilangkan kutil secara bertahap. Ketika dioleskan pada kutil, resorcinol bekerja dengan mengelupas lapisan kulit yang mengandung kutil untuk mempercepat proses penyembuhan.


Peringatan Penggunaan Resorcinol



Penggunaan resorcinol juga memerlukan perhatian khusus jika kamu memiliki masalah kulit tertentu, karena bahan ini merupakan senyawa kimia organik, maka jangan biarkan pemakaiannya memiliki efek jangka panjang untuk kulitmu. Berikut adalah peringatan dalam penggunaan resorcinol yang perlu kamu hindari.


1. Jangan gunakan lotion dengan kandungan resorcinol jika kamu hipersensitif terhadap komponen formulasi apapun


Untuk mencegah reaksi alergi atau iritasi kulit yang dapat membahayakan kesehatan. Beberapa gejala hipersensitivitas dapat meliputi gatal-gatal, ruam, bengkak, atau kesulitan bernapas. Pastikan untuk membaca label produk dengan hati-hati dan melakukan uji tempel sebelum menggunakan.


2. Jangan gunakan jika kamu mengalami ruam atau iritasi kulit


Jika kulit sedang sensitif atau terluka, penggunaan resorcinol bisa meningkatkan peradangan dan ketidaknyamanan. Sehingga harus dihentikan penggunaannya dan konsultasikan dengan dokter atau profesional medis.


3. Jangan gunakan pada kulit yang rusak atau area kulit yang luas


Hal ini dapat meningkatkan risiko penyerapan resorcinol ke dalam aliran darah. Efek samping yang lebih serius juga memungkinkan dan berbahaya bagi kesehatan.


4. Jangan menggunakannya bersamaan dengan perawatan jerawat lainnya


Menggabungkan resorcinol dengan bahan aktif lain, seperti asam salisilat atau benzoyl peroxide, bisa membuat kulit terlalu kering atau meradang. Jika tidak menginginkan efek lebih lanjut, hentikan penggunaannya agar luka bisa terfokus hanya pada satu bahan.


Efek samping penggunaan Resorcinol



Senyawa kimia organik yang satu ini selain memiliki banyak manfaat yang bisa didapatkan untuk penyembuhan, perlu diperhatikan lagi tentang dampak negatif dari penggunaannya. Berikut adalah efek samping penggunaan resorcinol jika disalahgunakan.


1. Diare

Ketika resorcinol masuk ke dalam tubuh, senyawa ini dapat mempengaruhi saluran pencernaan dan sistem saraf. Dalam konsentrasi yang tinggi, resorcinol dapat mengiritasi mukosa usus dan lambung, menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan.


2. Sakit kepala dan pusing

Saat resorcinol diserap dalam jumlah besar melalui kulit, senyawa ini dapat menyebabkan perubahan dalam fungsi normal tubuh, termasuk sistem saraf pusat. Efek ini dapat memicu gangguan pada aliran darah atau oksigen ke otak, yang kemudian dapat menyebabkan sakit kepala dan pusing.


3. Mengantuk

Saat resorcinol masuk ke dalam aliran darah, senyawa ini dapat berinteraksi dengan neurotransmitter dan reseptor saraf, mengganggu fungsi normal sistem saraf. Perubahan ini dapat menurunkan tingkat kewaspadaan dan menyebabkan perasaan mengantuk.


4. Gelisah dan Cemas

Resorcinol dapat menyebabkan perasaan gelisah dan cemas karena potensi toksisitasnya ketika diserap dalam jumlah berlebih ke dalam aliran darah. Ketika resorcinol memasuki aliran darah, senyawa ini dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan fungsi tubuh lainnya. Dampaknya pada sistem saraf dapat termasuk perubahan dalam pola aktivitas otak, yang bisa menyebabkan perasaan gelisah atau cemas.


5. Sesak Napas

Resorcinol bisa menyebabkan sesak napas dan kesulitan bernapas ketika zat ini masuk ke dalam aliran darah dalam jumlah yang cukup tinggi, menyebabkan keracunan resorcinol. Salah satu mekanisme yang mungkin adalah bahwa resorcinol dapat memengaruhi transportasi oksigen dalam darah atau mengganggu regulasi fungsi paru-paru, sehingga membuat seseorang mengalami kesulitan bernapas.


6. Detak Jantung Melambat

Pengaruh toksik resorcinol dapat mengganggu kerja sistem saraf, yang pada gilirannya dapat menyebabkan perubahan dalam kontrol ritme jantung dan sistem pernapasan. Resorcinol dapat menghambat aktivitas normal jantung, mengakibatkan detak jantung melambat atau tidak teratur. Selain itu, gangguan pada sistem pernapasan bisa terjadi karena efek resorcinol pada pusat pernapasan di otak atau karena melemahnya fungsi otot-otot pernapasan.


7. Berkeringat dan Merasa Lemah Secara Tiba-tiba

Saat terjadi keracunan resorcinol, senyawa ini dapat mengganggu fungsi normal sistem saraf dan fisiologi tubuh. Salah satu dampaknya adalah peningkatan stimulasi sistem saraf otonom, yang mengontrol respons tubuh terhadap stres, termasuk regulasi suhu dan keringat.


Maka, pada penggunaanya pastikan produk yang teman-teman gunakan sudah dipastikan keamanannya oleh BPOM ya..


Kandungan resorcinol dalam skincare tentunya memiliki keunggulan tersendiri untuk pemilik kulit berjerawat. Dengan berbagai bahan aktif yang mampu menyembuhkan masalah tersebut, resorcinol kerap menjadi perhatian bagi industri skincare.


Nah, sekarang kamu juga sudah bisa lho mendapatkan layanan maklon skincare terbaik di PT Nose Herbal Indo untuk mengembangkan produk dengan kandungan resorcinol. Hubungi kami sekarang untuk konsultasi langsung bersama tim Prodev kami dan wujudkan skincare impianmu bersama kami! #MaklondiNoseAja!


Share This Article


tiktok logo
instagram logo
Bicara dengan CS
whatsapp logo