Cara Memilih Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil!

Beauty Tips / 19 November 2025

by Nose Herbal Indo

Berada di masa kehamilan bikin banyak ibu jadi lebih hati-hati pilih skincare. Kulit biasanya mulai ada perubahan, ada yang jadi lebih sensitif, lebih kering, atau malah muncul jerawat padahal tidak ada riwayat apapun sebelumnya.


Oleh karena itu, penting banget untuk tahu produk mana yang aman digunakan, biar tetap bisa merawat diri tanpa rasa khawatir. Skincare tetap boleh kok dipakai saat hamil, asal pintar memilih dan tahu apa yang perlu diperhatikan.


Di artikel ini, kamu akan memahami cara memilih skincare yang aman dan nyaman digunakan selama kehamilan. Mulai dari cara cek label, mengenali kandungan yang "ramah ibu hamil", sampai tips biar rutinitas skincare tetap simple tapi efektif. Jadi, kamu bisa tetap glow-up sambil memastikan keamanan buat si kecil. Yuk, simak pembahasannya sampai habis!


Kondisi Kulit Ibu Hamil


Saat hamil, tubuh mengalami perubahan hormon yang cukup signifikan dan kulit juga termasuk menjadi salah satu bagian yang terkena dampaknya. Berikut adalah beberapa kondisi kulit yang mengalami perubahan selama masa kehamilan.


1. Kulit Lebih Sensitif

Perubahan hormon selama kehamilan membuat kulit jadi lebih reaktif terhadap produk tertentu. Jurnal dermatologi menyebutkan bahwa peningkatan hormon estrogen bisa memengaruhi lapisan pelindung kulit sehingga kulit lebih mudah iritasi, kemerahan, atau terasa perih saat menggunakan skincare yang sebelumnya aman. Karena itu, ibu hamil biasanya disarankan memilih produk dengan formula lembut dan minim iritan agar kulit tetap nyaman.


2. Produksi Minyak

Menurut penelitian dalam Clinical Dermatology, hormon progesteron selama kehamilan bisa meningkatkan produksi sebum atau minyak alami. Inilah yang bikin sebagian ibu hamil mengalami jerawat hormonal, terutama di trimester pertama. Kondisi ini dikatakan normal tapi tetap perlu penanganan yang tepat dengan skincare yang aman untuk ibu hamil, terutama yang membantu mengontrol minyak tanpa membuat kulit kering.


3. Kulit Lebih Mudah Kering

Selain kulit berminyak, beberapa ibu hamil juga berpotensi mengalami kulit kering. Studi dalam International Journal of Women's Dermatology menjelaskan bahwa perubahan hormon dapat memengaruhi kemampuan kulit mengunci kelembapan. Akibatnya, kulit terasa lebih kencang, kasar, atau mudah mengelupas. Pelembap yang aman dan kaya hidrasi sangat membantu menjaga kenyamanan kulit selama masa kehamilan.


4. Perubahan Pigmentasi (Melasma)

Melasma adalah salah satu perubahan kulit yang paling sering terjadi pada ibu hamil. Journal of the American Academy of Dermatology mengungkapkan bahwa sekitar 50-70% ibu hamil mengalami peningkatan pigmentasi, termasuk munculnya flek hitam di wajah. Kondisi ini disebabkan oleh hormon yang memicu produksi melanin lebih banyak. Meski biasanya membaik setelah melahirkan, ibu hamil tetap perlu rutin menggunakan sunscreen yang aman untuk mencegah pigmentasi makin gelap.


5. Munculnya Garis atau Noda Gelap di Area Tubuh Tertentu

Selain wajah, perubahan warna kulit juga bisa terjadi di bagian lain seperti leher, ketiak, dan perut (linea nigra). Meskipun tidak berbahaya, perubahan ini sering membuat ibu hamil kurang nyaman. Menggunakan skincare yang menenangkan dan tetap menjaga perlindungan dari sinar matahari dapat membantu menjaga tampilan kulit tetap sehat.


Bahan Aktif Skincare yang Harus Dihindari Ibu Hamil


1. Retinoid

Retinoid termasuk bahan yang tidak disarankan untuk ibu hamil. Beberapa studi dalam Journal of Dermatological Treatment menyebutkan bahwa penggunaan retinoid, terutama yang bersifat lebih kuat seperti tretinoin, berpotensi memengaruhi perkembangan janin jika digunakan dalam dosis tinggi. Untuk keamanan, ibu hamil dianjurkan menghindari semua turunan retinoid dalam produk skincare dan memilih alternatif yang lebih lembut, seperti bakuchiol.


2. Salicylic Acid Dosis Tinggi

Salicylic acid (BHA) sebenarnya masih aman digunakan dalam konsentrasi rendah, namun konsentrasi tinggi, terutama dalam bentuk peeling, sebaiknya dihindari. Beberapa jurnal medis menyebutkan bahwa penggunaan BHA dosis tinggi berpotensi menimbulkan efek samping jika terserap dalam jumlah besar. Karena itu, ibu hamil lebih aman menggunakan produk eksfoliasi ringan seperti lactic acid atau PHA.


3. Oxybenzone

Oxybenzone adalah UV filter yang sering ditemukan pada sunscreen kimia, tetapi sebaiknya dihindari selama kehamilan karena dapat mengganggu keseimbangan hormon dan berdampak pada perkembangan janin.


Penelitian dari Journal of the Endocrine Society (2018) menunjukkan bahwa paparan Oxybenzone bisa menyebabkan perubahan permanen pada kelenjar susu dan memengaruhi proses menyusui. Beberapa studi juga mengaitkannya dengan risiko gangguan perkembangan saraf, obesitas pada anak, ADHD, hingga penyakit Hirschsprung pada bayi.


Untuk perlindungan yang lebih aman, ibu hamil disarankan beralih ke sunscreen mineral yang menggunakan Titanium Dioxide dan Zinc Oxide, karena bekerja di permukaan kulit tanpa diserap tubuh.


4. Essential Oil dalam Konsentrasi Tinggi

Beberapa essential oil memiliki aroma yang menenangkan, tetapi tidak semuanya aman digunakan dalam masa kehamilan.


Jurnal International Journal of Aromatherapy mencatat bahwa essential oil dalam konsentrasi tinggi, seperti rosemary atau peppermint oil, berpotensi menyebabkan reaksi pada kulit yang lebih sensitif selama hamil.


Jika ingin menggunakan produk yang mengandung essential oil, pilih yang konsentrasinya rendah dan tertera aman untuk ibu hamil.


5. Phthalates

Phthalates atau ftalat adalah bahan kimia yang berfungsi membantu aroma wewangian menyebar dengan baik dan bertahan lebih lama. Sayangnya, bahan ini termasuk pengganggu endokrin dan beberapa penelitian mengaitkannya dengan risiko ansietas post partum pada ibu serta kecenderungan obesitas pada anak.


Phthalates banyak ditemukan pada produk beraroma seperti parfum, body mist, hingga pengharum ruangan. Dalam dunia kosmetik, bentuk yang paling umum adalah Diethyl Phthalate (DEP). Karena sifatnya yang mudah masuk ke tubuh, ibu hamil dianjurkan menghindari produk yang mencantumkan "Phthalates" atau "fragrance/parfum" tanpa penjelasan yang jelas mengenai sumber aromanya.


Cara Memilih Skincare untuk Ibu Hamil


Sebelum memilih produk, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar skincare yang digunakan benar-benar aman dan nyaman selama masa kehamilan. Berikut cara yang bisa kamu lakukan untuk menentukan pilihan skincare ibu hamil dengan lebih tepat.


1. Perhatikan Daftar Ingredients dengan Teliti

Langkah pertama yang paling penting adalah membaca daftar ingredients pada kemasan. Pastikan produk tidak mengandung bahan-bahan yang sebaiknya dihindari selama hamil, seperti retinoid, hydroquinone, Oxybenzone, dan Phthalates. Memeriksa komposisi sejak awal membantu ibu hamil merasa lebih tenang dan terhindar dari risiko yang tidak perlu. Jika tidak yakin dengan suatu kandungan, pilih produk yang sudah jelas mencantumkan label pregnancy-safe atau konsultasikan ke dokter kulit.


2. Pilih Produk dengan Formula Lembut

Selama kehamilan, kulit cenderung menjadi lebih sensitif. Karena itu, pilih produk dengan formula lembut dan minim iritan. Produk tanpa alkohol berlebih, tanpa pewangi sintetis, dan tanpa bahan agresif seperti eksfoliator kuat akan lebih nyaman digunakan. Kandungan yang menenangkan seperti aloe vera, ceramide, glycerin, atau hyaluronic acid adalah pilihan yang aman dan efektif menjaga hidrasi kulit.


3. Utamakan Sunscreen Mineral

Sunscreen adalah produk yang wajib digunakan setiap hari, terutama karena ibu hamil sering mengalami pigmentasi seperti Melasma. Pilih sunscreen mineral yang menggunakan Zinc Oxide atau Titanium Dioxide. Kedua bahan ini bekerja dengan membentuk lapisan pelindung di permukaan kulit tanpa diserap tubuh, sehingga lebih aman untuk ibu hamil dan tetap memberikan perlindungan maksimal dari sinar matahari.


4. Pilih Produk dengan Label Teruji Dermatologis

Produk yang sudah melalui uji dermatologis biasanya memiliki standar keamanan yang lebih terjamin. Meskipun tidak otomatis menjamin 100% aman untuk kehamilan, label seperti "hypoallergenic", "non-comedogenic", dan "dermatologically tested" dapat menjadi nilai plus. Produk dengan klaim-klaim ini biasanya dirancang untuk meminimalkan risiko iritasi.


5. Sesuaikan Skincare dengan Kondisi Kulit Saat Hamil

Setiap ibu hamil mengalami perubahan kulit yang berbeda, ada yang makin berminyak, ada yang lebih kering, atau muncul flek hitam. Pilih produk sesuai kondisi yang sedang dialami. Jika kulit menjadi lebih kering, tambahkan pelembap kaya hidrasi. Jika muncul jerawat, gunakan bahan yang lebih aman seperti niacinamide atau azelaic acid. Dengan begitu, rutinitas skincare tetap efektif tanpa mengorbankan keamanan.


6. Konsultasi Jika Ragu

Kalau masih bingung memilih produk tertentu, terutama yang mengandung bahan aktif, konsultasi dengan dokter kulit atau bidan selalu menjadi langkah paling aman. Mereka dapat memberikan rekomendasi yang sesuai kondisi kulit dan kesehatan kehamilan.


Mau Bikin Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil? Yuk, Maklon di Nosé!


Tertarik kembangkan produk skincare yang aman untuk ibu hamil? PT Nosé Herbal Indo siap menjadi partner strategis kamu! Sebagai perusahaan maklon kosmetik yang terus berinovasi dengan kekayaan bahan lokal Indonesia, Nosé berkomitmen menghadirkan formulasi berkualitas tinggi yang aman, efektif, dan telah memenuhi standar BPOM, Halal, GMP, serta ISO.


Dengan dukungan tim R&D dan Product Development profesional, setiap tahapan mulai dari formulasi, desain kemasan, uji stabilitas hingga registrasi BPOM, kami siap membantu brand kamu menghadirkan produk yang inovatif, efektif, dan siap bersaing di pasar.


Jadi, tunggu apalagi? Yuk, konsultasi sekarang dan wujudkan inovasi terbaik brand kamu bersama Nosé, produsen OEM Lokal No.1 di Indonesia!


Share This Article


tiktok logo
instagram logo
Bicara dengan CS
whatsapp logo