Sobat Nose pernah nggak sih ragu ketika ingin mengaplikasikan produk eksfoliator? Biasanya produk yang mengandung AHA, BHA, atau retinol adalah bahan aktif yang digunakan untuk eksfoliasi. Proses ini memang bertujuan untuk mempercepat regenerasi kulit agar sel kulit mati terangkat, dan akan membuat hasil akhir pada kulit wajah menjadi bersih, sehat, dan terawat. Namun, eksfoliasi bisa menimbulkan sensasi cekat-cekit ketika menggunakannya.
Tak hanya rasa perih, proses ini juga kelamaan akan menimbulkan jerawat yang parah pada bagian-bagian tertentu. Tapi, tenang aja hal tersebut bukan berarti kamu tidak cocok dengan produk tersebut kok, bisa jadi kamu mengalami proses purging.
Nah, pembahasan kali ini akan mengupas perbedaan antara jerawat hasil purging dengan jerawat akibat breakout. Penasaran gimana bedanya? Yuk, simak pembahasan berikut!
Apa yang Dimaksud dengan Purging?
Purging adalah proses pembersihan di mana kulit sedang mempercepat regenerasinya karena penggunaan produk skincare yang digunakan, dalam konteks ini produknya yang berjenis eksfoliator. Produk ini biasanya mengandung bahan aktif keras seperti AHA, BHA, PHA, retinoid. Hal ini terjadi karena bahan aktif dalam produk tersebut dapat membuat siklus pergantian sel kulit lebih cepat, mendorong keluar kotoran yang tertanam di lapisan epidermis, sehingga menyebabkan jerawat.
Ada dua jenis jerawat yang bisa muncul pada saat purging, yaitu papula dan pustula. Papula memiliki ciri-ciri seperti benjolan merah yang terasa keras, dan timbul banyak pada area tertentu. Sedangkan, pustula memiliki titik putih yang berisi nanah di tengah yang biasanya berwarna putih kekuningan.
Bagaimana Terjadinya Purging pada Wajah?
Kalau kamu menggunakan eksfoliator seperti AHA, BHA, atau PHA, proses eksfoliasi yang terjadi ada di atas permukaan epidermis. Cara kerjanya dengan melepaskan ikatan desmosom antar sel kulit mati yang menyebabkan terangkatnya kotoran yang ada di permukaan kulit.
Lain halnya dengan penggunaan retinoid yang bekerja pada lapisan dermis. Kelompok retinoid bekerja dengan mempercepat regenerasi sel sehingga kotoran yang sudah menumpuk di dalam pori-pori akan terdorong keluar. Jika kamu memiliki penumpukan kotoran yang berlebih, jenis jerawat seperti yang sudah disebutkan tadi bisa bermunculan. Apalagi jika wajahmu terkena kontaminasi dari tangan, sprei bantal, atau kuku yang biasanya mengandung bakteri penyebab jerawat.
Proses purging biasanya terjadi di area yang sering berjerawat, dan bisa berlangsung selama 4-6 minggu. Namun, balik lagi dengan kondisi kulit masing-masing individu yang bervariasi.
Bagaimana Cara Membedakan antara Purging dan Breakout?
Efek yang dihasilkan oleh purging dan breakout tentunya berbeda ya Sobat Nose. Beberapa perbedaan dihasilkan meliputi dari lokasi jerawat yang dihasilkan, durasinya, dan penyebab jerawat tersebut terjadi. Berikut adalah cara membedakan antara jerawat purging dan breakout.
1. Lokasi
Seperti yang sudah disebutkan di atas, purging biasanya terjadi di area di mana kamu sering jerawatan atau komedoan. Jadi, kalau kamu sering jerawatan di dagu, hidung, atau dahi, purging kemungkinan besar akan muncul di sana juga. Sementara itu, breakout biasanya muncul di tempat yang nggak biasa berjerawat. Jadi, kalau setelah pakai produk skincare baru, jerawat muncul di area yang nggak biasa, kemungkinan besar itu adalah breakout.
2. Durasi
Durasi yang dihasilkan oleh purging biasanya terjadi segera setelah kamu mulai mengaplikasikan produk eksfoliasi. Waktunya berlangsung sekitar 4-6 minggu. Sedangkan, breakout bisa terjadi kapan saja bahkan setelah produk digunakan selama beberapa waktu. Jika masalah kulit terus berlanjut atau bermunculan setelah lebih dari 6 minggu, kemungkinan besar adalah breakout.
3. Penyebab
Purging disebabkan oleh bahan aktif dalam produk yang mempercepat proses pergantian sel kulit, sehingga mendorong keluar kotoran dan minyak yang sudah ada di dalam pori-pori. Sedangkan, breakout dapat disebabkan oleh reaksi alergi, sensitivitas kulit terhadap suatu bahan dalam produk, atau penyumbatan pori-pori oleh bahan komedogenik .
Bagaimana Cara Mengatasi Purging agar Tidak Memperparah Jerawat Kulit?
Mengatasi purging butuh kesabaran dan konsistensi. Tetaplah setia pada rutinitas skincare-mu dan beri waktu kulitmu untuk beradaptasi. Mulailah pakai produk baru dengan perlahan, misalnya pakai produk dengan bahan aktif seperti retinoid atau asam eksfoliasi hanya beberapa kali seminggu dulu, lalu tingkatkan frekuensinya sesuai toleransi kulitmu. Pilih produk cleanser dan moisturizer calming yang bebas dari bahan yang bisa bikin iritasi, dan pastikan kulitmu tetap terhidrasi dengan baik.
Jangan lupa selalu pakai tabir surya dengan SPF yang cukup untuk melindungi kulit dari sinar UV, apalagi saat pakai produk yang bikin kulit lebih sensitif terhadap matahari. Hindari memencet atau menyentuh jerawat, karena itu bisa bikin kondisi kulit makin parah dan ninggalin bekas. Kalau purging berlangsung lebih dari 6 minggu atau kulitmu makin parah, konsultasikan ke dermatologis dan hentikan pemakaian produk.
Jangan Takut Mulai Merawat Kulitmu dengan Produk Eksfoliasi!
Nah, sekarang kamu sudah paham kan bedanya purging dan breakout? Dengan tips di atas, kamu bisa lebih tenang menghadapi purging dan mendapatkan kulit yang sehat dan bercahaya.
Kalau kamu tertarik bikin produk skincare sendiri dengan bahan-bahan terbaik, kamu bisa maklon di PT Nose Herbal Indo dan raih peluang bisnismu di sini! Bersama dengan tim Prodev yang ahli dibidangnya, kamu bisa menciptakan produk skincare yang unik dan kaya manfaat untuk perawatan kulit. Yuk, hubungi kontak kami sekarang dan lakukan konsultasi gratis tentang produk impianmu dengan tim Prodev kami!