Sobat Nose, tahu gak sih banyak banget yang bilang kalau pemakaian double cleansing itu gak boleh diaplikasikan pada kulit yang berjerawat. Pernyataan tersebut bukan tanpa sebab loh, sebab ada isu kalau double cleansing ini gak aman untuk kulit berjerawat karena bisa menyebabkan kulit iritasi dan kemerahan.
Tapi, benar gak sih informasi tersebut? penasaran kan? yuk simak informasinya berikut ini.
Mengapa double cleansing bisa menyebabkan kulit berjerawat iritasi?
Meskipun double cleansing umumnya diakui sebagai langkah yang efektif dalam membersihkan wajah, namun tidak jarang beberapa orang mengalami iritasi kulit sebagai efek samping dari praktik ini. Terdapat beberapa alasan mengapa double cleansing bisa menyebabkan iritasi pada kulit.
1. Produk mengandung bahan kimia yang terlalu keras
Penggunaan produk yang mengandung bahan kimia keras atau iritan dapat menyebabkan iritasi. Beberapa cleansing oil atau pembersih berbasis air mungkin mengandung bahan-bahan seperti parfum, pewarna, atau deterjen yang dapat menyebabkan reaksi kulit sensitif. Pemilihan produk yang tidak sesuai dengan jenis kulit atau mengandung bahan-bahan potensial yang dapat menyebabkan iritasi menjadi penyebab utama.
2. Pemakaian yang berlebihan
Pemakaian double cleansing yang berlebihan juga dapat menimbulkan iritasi. Membersihkan wajah secara berlebihan dapat menghapus minyak alami kulit, yang dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan iritasi. Ini dapat merangsang produksi minyak berlebih sebagai respons, memperburuk masalah jerawat dan menyebabkan kulit menjadi kering dan iritasi.
3. Perawatan yang tidak tepat
Jika pemakaian double cleansing tidak diikuti dengan langkah-langkah perawatan kulit yang tepat, seperti penggunaan pelembap atau produk yang menenangkan kulit, ini dapat meningkatkan risiko iritasi. Kurangnya kelembapan dapat membuat kulit kering dan meradang, terutama setelah proses pembersihan intensif seperti double cleansing.
4. Terlalu banyak gesekan
Jangan menggunakan produk double cleansing dengan banyak gesekan atau tekanan, hal ini juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang berjerawat. Pemijatan yang terlalu kasar dapat merusak lapisan kulit yang sudah sensitif akibat jerawat.
Karena itu, penting untuk diingat bahwa setiap jenis kulit berbeda, dan apa yang berhasil untuk satu individu mungkin tidak cocok untuk yang lain. Makanya penting untuk memahami kebutuhan kulit, memilih produk yang sesuai, dan memodifikasi rutinitas double cleansing sesuai dengan karakteristik kulit masing-masing untuk menghindari iritasi yang tidak diinginkan.
Tipe kulit yang cocok untuk double cleansing
Pada umumnya double cleansing disarankan untuk kulit yang normal dan kulit berminyak. Dilansir dari situs online alodokter.com, bagi pemiliki kulit berminyak dan berjerawat setelah membersihkan wajah dengan double cleansing sebaiknya menggunakan obat atau pelembap yang tepat agar tidak terjadi iritasi pada kulit.
Perlu kamu perhatikan, tidak perlu mengaplikasikan double cleansing setiap kali mencuci muka. Kamu cukup mengaplikasikannya sehari sekali, sebaiknya dilakukan pada malam hari sebelum tidur. Membersihkan muka terlalu sering bisa menghilangkan lapisan minyak alami di permukaan kulit sehingga kulit mudah kering. Jadi, kulit yang berminya dan berjerawat bisa menggunakan double cleansing asal dengan metode yang tepat.
Metode pemakaian double cleansing yang tepat untuk kulit berjerawat
Double cleansing merupakan metode pembersihan kulit wajah yang melibatkan dua langkah utama yaitu, penggunaan minyak pembersih (cleansing oil atau micellar oil) kemudian diikuti dengan pembersihan berbasis air. Metode ini sangat cocok untuk kulit berjerawat karena membantu membersihkan kotoran, minyak berlebih, dan makeup yang dapat menyumbat pori-pori tanpa mengiritasi kulit.
Lalu, langkah apa saja yang tepat menggunakan double cleansing untuk kulit berjerawat?
1. Menggunakan minyak pembersih yang tepat
Pilih minyak pembersih yang non-komedogenik dan cocok untuk kulit berjerawat. Minyak pembersih dapat membantu melarutkan minyak berlebih di kulit, termasuk minyak yang menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Minyak seperti jojoba atau tea tree oil memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit berjerawat.
2. Aplikasikan minyak pembersih dengan lembut
Gunakan jumlah minyak yang cukup untuk meratakan di seluruh wajah, lalu pijat dengan gerakan lembut. Hindari gesekan yang keras untuk mencegah iritasi kulit. Proses ini akan membantu melunakkan dan mengangkat lapisan atas kotoran, minyak, dan makeup dari wajah.
3. Pembersihan dengan pembersih berbasis air
Setelah penggunaan minyak pembersih, lanjutkan dengan pembersihan menggunakan pembersih berbasis air. Pilih pembersih yang lembut dan mengandung bahan-bahan seperti salisilat atau asam glikolat yang dapat membantu mengatasi jerawat. Pembersih berbasis air membantu menghilangkan sisa minyak dan kotoran yang tersisa setelah langkah pertama.
4. Hindari bahan-bahan yang menyebabkan iritasi
Perhatikan bahan-bahan dalam produk pembersih yang digunakan. Hindari bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi atau alergi, seperti pewangi atau alkohol. Kulit yang sensitif akibat jerawat cenderung lebih rentan terhadap iritasi, sehingga pemilihan produk dengan formula lembut sangat penting.
5. Lakukan secara teratur, tetapi tidak berlebihan
Lakukan double cleansing secara teratur, misalnya, setiap malam sebelum tidur. Namun, hindari membersihkan wajah terlalu sering, karena ini dapat menghilangkan minyak alami kulit dan menyebabkan kekeringan. Penggunaan yang seimbang akan membantu menjaga kelembapan kulit sambil membersihkan dengan efektif.
Setelah membaca artikel di atas, kita dapat mengetahui bahwa pemakaian double cleansing untuk kulit berjerawat itu aman, asal dilakukan dengan metode yang tepat.
Jika kamu tertarik membuat produk skin care sendiri, kamu bisa membuatnya di PT Nose Herbal Indo. Konsultasikan lebih lanjut bersama tim Marketing & Product Development kami hubungi kontak kami untuk mulai membuat produk skin care-mu sendiri #MaklondiNoseAja!