Sobat Nose, pernah mendengar produk kecantikan yang berlabel "eco-friendly?" Produk yang menggunakan label ini, biasanya menerapkan konsep sustainable beauty pada brand-nya. Nah, kini konsep tersebut dikenal sebagai tren kecantikan yang mendukung produk-produk ramah lingkungan.
Tren sustainable beauty semakin booming di tengah isu pencemaran lingkungan, seperti penumpukan sampah dan banyaknya limbah plastik. Maka dari itu, sebagai bentuk dukungan masyarakat, banyak individu yang beralih menggunakan produk kecantikan dengan konsep sustainable.
Nah, sebagai brand owner penting untuk mengetahui bagaimana konsep ini dapat digunakan oleh produk kecantikan dan faktor apa saja yang memenuhi kriterianya. Berikut akan Nose bahas penjelasan selengkapnya. Simak sampai habis ya!
Apa Itu Sustainable Beauty?
Sustainable beauty atau kecantikan berkelanjutan adalah tren kecantikan yang menerapkan konsep ramah lingkungan agar tidak memberikan dampak buruk yang berkelanjutan. Dengan adanya tren ini, bukan hanya lingkungan yang mendapatkan manfaat positifnya, melainkan dampak bagi penggunanya.
Produk yang memiliki standar sustainable akan memenuhi 3 faktor, yaitu ramah bagi kulit, ramah bagi lingkungan, dan ramah bagi nilai sosial. Ketiganya harus ada saat diterapkan pada produk kosmetik. Berikut adalah penjelasannya.
1. Ramah bagi Kulit
Produk kecantikan dengan standar sustainable beauty tidak memanfaatkan bahan-bahan kimia dalam proses pembuatannya, melainkan ekstrak alami dari tumbuhan. Dengan menggunakan kandungan alami untuk perawatan kulit, akan mengurangi efek samping dan reaksi negatif lainnya untuk kulit. Oleh karenanya, produk yang menerapkan konsep ini biasanya ramah terhadap semua jenis kulit dan minim risiko iritasi.
2. Ramah bagi Lingkungan
Selain untuk kulit, dampak bagi lingkungan juga harus jelas. Limbah dari penggunaan produk juga perlu dipertanggungjawabkan kelanjutannya, apa akan berpotensi buruk pada lingkungan atau tidak. Contohnya, dengan bahan kemasan plastik, bekas pemakaian produk akan sulit untuk didaur ulang menjadi produk baru. Untuk mengatasinya, saat ini para brand kecantikan sudah mulai membuat produk yang dapat menawarkan kemasan isi ulang (refill) untuk meminimalisir sampah dari produk kosmetik.
3. Ramah bagi Nilai Sosial
Tidak hanya dua faktor di atas, produk sustainable juga sebaiknya ramah nilai sosial. Artinya, setiap produk diproduksi dan diuji coba tanpa membahayakan makhluk hidup apapun, termasuk hewan. Produk yang masih menggunakan animal testing dalam proses produksinya, bertentangan dengan standar tersebut.
Bagaimana Sustainable Beauty Menjadi Tren Kecantikan?
Tren kecantikan sustainable beauty berawal dari kesadaran masyarakat akan pentingnya pembuangan sampah setelah pemakaian produk kosmetik. Karena jika dibiarkan, sampah ini bisa mengakibatkan polusi plastik yang berbahaya bagi kesehatan makhluk hidup.
Dari keresahan tersebut, muncul tren produk yang berlabel eco-friendly di Indonesia. Contohnya, gerakan zero waste dan veganisme, yang mengedepankan gaya hidup minim limbah dan lebih berempati pada makhluk hidup.
Kini, sustainable beauty tidak hanya sekadar tren, tapi juga menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin merawat kecantikan sekaligus menjaga lingkungan.
Ciptakan Produk Skincare Sustainable Beauty Bersama Nose!
Nah, beberapa faktor di atas tadi yang membuat produk kecantikan sustainable beauty ini menjadi tren kecantikan. Hal ini bisa jadi inspirasi untuk kamu yang ingin membuat produk skincare dengan menerapkan konsep sustainable beauty.
Bersama PT Nosé Herbal Indo, kami dapat membantumu untuk mengembangkan produk mulai dari konsep, proses formulasi, packaging, sampai produk jadi yang sesuai dengan preferensi kamu. Jadi, tunggu apalagi? Hubungi kontak kami sekarang untuk konsultasi produk impianmu menjadi nyata!