Siapa di sini yang punya kulit kering? Pasti melelahkan banget ya merawatnya, terutama kalau kondisi lingkungan lagi nggak mendukung. Namun, dengan teknologi yang semakin canggih, para peneliti sekarang bisa mengulik masalah kulit kering ini sampai ke level molekuler. Jadi, kamu bisa tahu lebih banyak tentang cara terbaik untuk mengatasinya.
Dalam hal ini, penting banget untuk tahu produk skincare yang efektif dan bisa membantu mengatasi masalah kulit kering dengan tepat. Tapi sebelum kita bahas lebih dalam, perlu untuk kamu ketahui ciri-ciri dan penyebab kulit kering serta cara perawatan yang tepat.
Penasaran dengan pembahasan kali ini? Simak yuk penjelasan berikut!
Mengenal Dry Skin dan Faktor yang Mempengaruhinya
Kulit kering dikenal sebagai xerosis cutis atau asteatosis, yang dapat menyebabkan kulit kehilangan kelembapan pada stratum korneum. Ketika lapisan atas stratum korneum mengering, menyebabkan kehilangan kelenturan dan muncul retakan kecil, membuat kulit tampak kusam, kasar, dan bersisik. Hal ini memicu gangguan struktur dari lipid bilayer yang berhubungannya dengan meningkatnya asam lemak dan berkurangnya ceramide pada skin barrier. (Augustin, M. et all., 2024). Ciri-ciri kulit kering dapat dilihat lebih jelas pada tabel berikut.
Tabel 1. Ciri-ciri kulit kering (Butar butar, et al., 2021).
Kulit kering terjadi terutama karena adanya gangguan pada lapisan pelindung kulit yang disebut stratum korneum, yang mengakibatkan kulit kehilangan kemampuannya untuk menahan air. Stratum korneum terdiri dari lapisan lipid atau lemak yang disebut lipid bilayer, yang memiliki tiga komponen utama: ceramide, asam lemak, dan kolesterol dengan perbandingan 1: 1 :1 (Kang, et all., 2019). Stratum korneum (SC) penting untuk mengatur aliran dan retensi air di kulit. Pembentukan SC melibatkan beberapa proses, yaitu pembentukan NMF, pemrosesan lipid, diferensiasi keratinosit, dan pelepasan kulit mati atau deskuamasi. Keseimbangan antara proses ini yang membuat kulit tetap sehat dan terhidrasi. (Proksch E, et all., 2020)
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi kulit kering. (Proksch E, et all., 2020)
1. Faktor Genetik
Mutasi Gen filaggrin memainkan peran penting dalam proses pembentukan dan fungsi skin barrier. Mutasi gen ini dapat mengurangi produksi filaggrin, yang menyebabkan kulit kehilangan kemampuan untuk mempertahankan kelembapan, sehingga menjadi kering. Kekurangan filaggrin juga mengurangi jumlah NMF atau pelembap alami yang penting dalam menjaga hidrasi kulit. (Proksch E, et all., 2020)
2. Lingkungan
Kelembapan udara jika musim dingin dapat menarik kelembapan dari kulit dan menyebabkan gradien air antara kulit. Selain itu, angin kencang dan suhu ekstrem bisa mempercepat proses penguapan dari stratum korneum. (Proksch E, et all., 2020)
3. Usia
Seiring bertambahnya usia, produksi sebum menurun. Sebum ini berfungsi sebagai pelindung kelembapan alami kulit, jika kadar sebum pada kulit kurang maka kulit lebih rentan terhadap kekeringan. (Proksch E, et all., 2020)
4. Gaya Hidup
Jika frekuensi mandi yang terlalu sering, akan membuat kulit kehilangan sebum alami sehingga kulit menjadi lebih kering. Selain itu, kurangnya minum air putih juga dapat menyebabkan tekstur kulit kekurangan hidrasi dari dalam. (Proksch E, et all., 2020)
5. Kondisi Medis
Penyakit kulit seperti dermatitis atopik, psioriasis, dan iktosis vulgaris sering dikaitkan dengan kulit kering. Kondisi ini juga bisa mempengaruhi struktur skin barrier dan menghilangkan kadar air dalam kulitmu. (Proksch E, et all., 2020)
Apa saja Kelebihan dan Kekurangan yang Dimiliki Kulit Kering?
Siapa bilang kulit kering cuma bisa merugikan? Memiliki kulit kering juga ada kelebihannya. Analisis berikut adalah alasan kelebihan dan kekurangan yang bisa didapatkan oleh kulit kering.
Kelebihan
1. Minimnya Kilang Minyak Berlebih
Kulit kering menghasilkan lebih sedikit minyak (sebum), yang mengurangi risiko jerawat. Produksi minyak yang berlebihan sering kali menjadi penyebab utama jerawat pada kulit berminyak. (Del Rosso, J. et all., 2024)
2. Tekstur Kulit yang Terlihat Halus
Pori-pori pada kulit kering cenderung lebih kecil, memberikan tampilan yang lebih halus dan bebas kilap. Ini sering dianggap sebagai atribut positif dalam banyak standar kecantikan. (Peng W, et all., 2023)
Kekurangan
1. Kurangnya Kelembapan
Kulit kering cenderung kekurangan lipid dan kelembapan, menyebabkan kulit terasa kencang, kasar, dan bersisik. Ini membutuhkan perawatan khusus untuk menjaga keseimbangan kelembapan. (Milani M. et all., 2017)
2. Kerentanan Terhadap Iritasi
Kulit kering lebih rentan terhadap iritasi bereaksi terhadap faktor eksternal yang menyebabkan kondisi kulit seperti dermatitis dan eksim. (Milani M. et all., 2017)
3. Penuaan Dini
Kulit kering cenderung menunjukkan tanda-tanda penuaan seperti garis halus dan keriput lebih awal dibandingkan dengan jenis kulit lainnya. Kekurangan kelembapan mempercepat munculnya tanda-tanda penuaan. (Farage MA. et all., 2013)
4. Kurangnya Elastisitas
Kulit kering sering kurang elastis, membuatnya lebih mudah pecah dan mengalami kerusakan. Ini karena kulit kering kekurangan lipid yang diperlukan untuk menjaga struktur dan elastisitas kulit. (Milani M. et all., 2017)
Gambar. Ilustrasi kulit dengan tipe kulit kering
Rawat Kelembapan dengan Moisturizer Kulit
Lapisan kulit terluar epidermis yang disebut sebagai stratum korneum adalah lapisan kulit yang interaktif dan elastis yang fungsi barriernya bisa dipengaruhi oleh tingkat kelembapan. Pelembap dirancang untuk memberikan atau mengembalikan hidrasi pada lapisan ini. Melalui pelembap atau moisturizer bisa membantu membentuk barrier sementara dan memberikan waktu bagi stratum korneum untuk memperbaiki lapisan yang rusak. Komponen pelembap umumnya dapat dikelompokkan sebagai berikut. (Proksch E, et all., 2020)
1. Humektan
Humektan adalah molekul yang dapat menarik dan menahan air ke dalam lapisan luar kulit (stratum korneum) (Humbert, et all., 2016). Cara kerja humektan adalah dengan mengikat air dari permukaan maupun lingkungan di luar kulit. Namun, beberapa humektan juga dapat membantu memecah sel kulit mati yang menyumbat akibat pergantian sel atau deskuamasi yang terjadi pada stratum korneum. (Proksch E, et all., 2020)
Contoh dari humektan yang sering dijadikan bahan skincare ada hyaluronic acid, glycerin, asam alfa hidroksi (AHA), dan bahan alami seperti gel aloe vera yang membantu memperbaiki kondisi kulit yang mengelupas. Namun, jika kelembapan udara rendah, humektan bisa menarik air dari dalam kulit dan membuat kulit lebih terasa kencang. (Proksch E, et all., 2020)
2. Oklusif
Oklusif adalah moisturizer yang bekerja dengan mempertahankan kadar air di stratum korneum. Dalam hal ini, oklusif juga bisa mengunci kelembapan dengan membuat perlindungan untuk kulit agar tidak dehidrasi. Contoh dari oklusif adalah seperti petrolatum, silicon, beeswax, squalane, shea butter, dan castor oil. (Proksch E, et all., 2020)
Berikut contoh bahan yang berperan sebagai oklusif (Yulisa, et all., 2023) :
- Hidrokarbon: petrolatum, minyak mineral, parafin, skualen - Silikon: dimetikon, siklometikon, amodimetion.
- Lemak tumbuhan dan hewan: lanolin, shea butter, minyak biji anggur, minyak alpukat, minyak biji rami, minyak biji wijen, minyak kacang.
- Asam lemak: asam lanolin, asam stearat.
- Asam alkohol: alkohol lanolin, setil alkohol.
- Polialkohol: propilen glikol, butilen glikol.
- Ester lilin: lanolin, beeswax, stearyl stearate.
- Lilin sayur: carnauba, candelilla.
- Fosfolipid: lesitin.
- Sterol: kolesterol
3. Emolien
Emolien bekerja dengan membentuk lapisan pelindung serta barrier pada permukaan kulit dan mengisi ruang antara sel kulit mati sehingga lebih mudah luntur. Terdiri dari emulsi air dan minyak dengan komponen minyak berkisar 3% - 25%. Contoh emolien yang umum digunakan dalam moisturizer seperti, squalane dan asam lemak esensial yang juga bisa bertindak sebagai barrier. (Proksch E, et all., 2020)
Emolien sebaiknya tidak digunakan berlebihan karena dapat menyebabkan folikulitis (peradangan folikel rambut) dan membuat kulit terasa terlalu panas (White-Chu, et al., 2011).
4. Essential Protein atau Natural Moisturizing Factor (NMF)
NMF adalah pelembap alami yang diproduksi oleh kulit yang mengandung campuran asam amino, urokanat, garam, gula, asam laktat, dan urea. Bahan ini efektif menarik dan mengikat air dari udara, dan menjaga kulit tetap terhidrasi meskipun di lingkungan yang kering. Banyak moisturizer kini menambahkan NMF sintesis untuk meningkatkan kemampuannya dalam melembapkan kulit, seperti moisturizer yang mengandung filaggrin dan ceramide. (Proksch E, et all., 2020)
Gimana, pembahasan kali ini cukup informatif kan? Merawat kulit kering memang bisa menjadi tantangan berat. Tapi, jangan khawatir! Buat kamu yang tertarik ingin membuat skincare untuk mewujudkan kulit sehat, kamu bisa maklon di PT Nose Herbal Indo dan raih peluang bisnismu di sini.!
Bersama dengan tim Prodev yang ahli dibidangnya, kamu bisa menciptakan produk skincare yang unik dan kaya manfaat bagi perawatan kulit. Yuk, hubungi kontak kami dan konsultasi langsung tentang produk impianmu bersama tim Prodev kami!