Memiliki kulit sensitif dan rentan terhadap kontaminan membuat diri merasa gundah. Keadaan seperti ini cukup membuat resah dan menimbulkan diagnosis sendiri yang akan membingungkan kamu.
Dalam beragamnya produk skincare, mencari produk yang cocok untuk sensitif tidaklah mudah. Namun, jangan khawatir! Di sini, kami akan membongkar rahasia merawat kulit sensitif dengan produk skincare yang ampuh untuk kulitmu.
Mengenal Kulit Sensitif Lebih Dalam
Dilansir dari verywell health, kulit sensitif adalah kondisi umum yang dialami oleh seseorang yang lebih rentan terhadap reaksi. Hal ini dapat menyebabkan efek seperti kemerahan, gatal, rasa terbakar, dan perih pada bercak-bercak kulit sesekali atau sering. Kulit sensitif memerlukan konsultasi ke dokter kulit agar lebih terjaga dalam perawatannya.
Kulit sensitif cenderung memiliki skin barrier dengan kondisi buruk. Hal ini menyebabkan zat-zat kontaminan dari lingkungan dapat menembus skin barrier. Jika skin barrier rusak, maka iritasi yang terjadi akan menyebabkan menurunnya serabut saraf pada kulit.
Ciri-ciri Kulit Sensitif
Tanda-tanda kulit sensitif dapat dilihat dari lingkungan, reaksi alergi terhadap produk tertentu, dehidrasi, atau kondisi yang mendasarinya. Berikut kami ulas ciri-ciri dari kulit sensitif.
1. Dermatitis kontak
Dermatitis kontak merupakan kondisi kulit yang membuat kulit kering dan iritasi. Gejala seperti ini biasa dimiripkan seperti eksim. Ketika dermatitis kontak, kulit akan meradang ketika terkena zat yang mengiritasi, atau berbau kuat. Kontak dengan iritan ini membuat kerusakan kecil maupun besar pada kulit.
Jika kamu konsultasikan ke dokter, biasanya akan direkomendasikan krim steroid seperti hidrokortison. Namun, jika krim ini tidak membantu ada alternatif lain yang mampu meredakan gejalanya seperti kalsineurin.
Ketika kondisi kulitmu memiliki ruam yang semakin parah atau meluas, dokter biasanya merekomendasikan kortikosteroid dalam bentuk pil atau suntikan untuk jangka pendek. Obat-obatan seperti ini cukup efektif, namun memiliki efek samping seperti peningkatan berat badan dan masalah tidur.
2. Alergi
Peradangan pada kulit dapat disebabkan oleh respon alergi. Ketika kulit kamu mengalami respon alergi, itu berarti sistem kekebalan tubuh bekerja terlalu keras. Sehingga, kulit dapat menyentuh alergen. Proses ini dapat menyebabkan kemerahan dan gatal.
Jika kamu menggunakan makeup dan timbul reaksi alergi, biasanya dokter akan menyarankan pemberhentian semua kosmetik selama dua minggu. Kemudian dapat digunakan kembali secara bertahap di setiap produknya.
Cara umum untuk mengobati alergi adalah dengan mengonsumsi antihistamin, yang dapat dibeli bebas dalam bentuk pil atau cairan. hidrokortison atau steroid topikal lainnya yang dapat meredakan rasa gatal.
3. Rosacea
Rosacea adalah kondisi kulit yang membuat wajah dan leher menjadi merah dan bengkak. Pada awalnya hanya terjadi kemerahan pada pipi, namun bisa menyebar hingga ke telinga.
Orang dengan rosacea perlu menggunakan tabir surya setiap hari dengan SPF 30 untuk melindungi kulit dari sinar matahari, yang bisa memicu rosacea. Perawatan lainnya termasuk penggunaan krim seperti asam azelaic dan metronidazole, serta antibiotik seperti tetrasiklin. Terapi laser atau cahaya juga dapat membantu mengurangi kemerahan dan jerawat.
4. Jerawat
Jika kamu berhasil melewati masa remaja tanpa jerawat, maka kamu adalah salah satu orang beruntung. Banyak orang punya ide yang salah tentang penyebabnya, tapi sebenarnya jerawat terjadi karena pori-pori kulit tersumbat.
Kamu bisa mengurangi jerawat dengan mencuci wajah setiap hari menggunakan sabun yang lembut dan tidak membuat kulit kering. Ada juga obat-obatan jerawat seperti krim atau antibiotik yang dioleskan pada kulit, seperti tetrasiklin.
Tips Merawat Kulit Sensitif
Untuk merawat kulit wajah yang sensitif, prinsipnya adalah kurangi penggunaan produk. Pilihlah produk perawatan kulit yang sederhana dan hanya mengandung bahan-bahan penting. Kamu bisa lakukan tips berikut ini dalam merawat kulit wajah yang sensitif.
1. Hentikan penggunaan semua produk perawatan kulit selama dua minggu pertama
Hanya gunakan pembersih wajah yang mengandung deterjen sintetis (syndet). Syndet umumnya memiliki pH yang mirip dengan kulit dan tidak menghilangkan lapisan lipid alami di kulit wajah, sehingga risiko iritasi rendah. Pembersih jenis ini cocok untuk merawat kulit sensitif.
2. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter
Sebelum menghentikan penggunaan produk skincare, pastikan kamu sudah berkonsultasi oleh dokter. Biasanya akan diresepkan obat yang mengandung bahan-bahan yang berpotensi mengiritasi kulit, seperti benzoyl peroxide dan retinoid.
3. Perhatikan kondisi kulit
Jika masih ada masalah, lanjutkan perawatan dengan menggunakan produk skincare yang sesuai untuk merawat kulit sensitif.
4. Hindari eksfoliasi yang kasar
Produk seperti scrub, bisa memperparah kulit sensitif. Pilihlah bahan eksfoliasi yang lebih lembut seperti, enzim atau asam glikolat. Lakukan eksfoliasi wajah secara teratur namun tidak terlalu sering untuk menghindari iritasi.
5. Gunakan pelembab yang lembut yang tidak mengandung bahan iritan
Pilihlah produk pelembab dengan bahan alami seperti, aloe vera, ceramide, atau hyaluronic acid. Dan oleskan secara perlahan setelah pembersihan.
6. Lindungi dari sinar UV matahari
Paparan sinar UV dapat memperburuk kulit sensitif. Maka dari itu, gunakan tabir surya ber-SPF tinggi setiap kali aktivitas di luar ruangan. Dan pilih produk menggunakan kandungan bahan yang tidak menyebabkan iritasi.
7. Test patch sebelum mencoba produk skincare kulit sensitif
Test patch adalah uji coba produk skincare pada area kecil kulit sensitif, seperti belakang telinga, atau pergelangan tangan. Amati reaksinya selama 24 jam, jika ada reaksi yang buruk, kamu perlu menghindarinya.
Kandungan skincare yang Harus Dihindari untuk Kulit Sensitif
Kulit sensitif harus memiliki perawatan khusus agar tetap berhati-hati atas segala sesuatu di sekitarmu. Dikutip dari 100 percent pure, ada beberapa bahan aktif yang bermasalah dan membuatnya menjadi penyebab utama, antara lain:
1. Alkohol
Jenis alkohol ini bisa membuat kulit Anda kering karena menghilangkan kelembaban alami, yang bisa menyebabkan kulit iritasi, gatal, dan tidak nyaman. Ada juga alkohol yang lebih lembut yang disebut alkohol berlemak yang tidak akan membuat kulit iritasi atau terlalu sensitif. Namun, tetaplah berhati-hati saat menggunakannya.
2. Pewangi atau Fragrance
Bau buatan atau parfum sintetis sering kali menimbulkan masalah seperti kulit merah dan ruam. Sebenarnya, bau-bauan ini seringkali menjadi penyebab reaksi alergi yang umum. Pilihlah produk tanpa tambahan parfum untuk menghindari masalah ini.
3. Surfaktan
Surfaktan digunakan dalam produk untuk membuatnya berbusa atau berbuih. Sodium lauryl sulfate (SLS) dan amonium lauryl sulfate (ALS) adalah jenis sulfat yang sering digunakan. Namun, bahan-bahan berbusa ini bisa membuat kulit teriritasi, mengakibatkan kulit terkelupas dan meradang. Jadi, lebih baik hindari produk dengan sulfat ini.
4. Tabir Surya Mengandung Bahan Kimia
Walaupun bahan-bahan tabir surya yang sering digunakan seperti avobenzone, octocrylene, dan oxybenzone umumnya aman untuk kulit biasa, namun bisa membuat kulit sensitif jadi teriritasi. Sebaiknya gunakan tabir surya dengan bahan-bahan fisik atau mineral.
5. Pewarna
Warna-warna cantik dalam suatu produk dapat menarik perhatian. Namun, biasanya pewarna ini terbuat dari bahan seperti tar batubara, minyak bumi, atau logam berat. Bahan-bahan ini bisa bikin kulit jadi iritasi, pori-pori tersumbat, meradang, dan sensitif. Lebih baik pilih pewarna alami atau dari buah-buahan.
6. PEG
PEG atau polietilen glikol adalah zat yang digunakan dalam produk untuk membuatnya lebih kental dan lembut. Namun, zat ini bisa bikin kulit jadi iritasi, kurang lembab, dan cepat menua.
7. Paraben
Paraben adalah bahan pengawet murah yang digunakan dalam produk untuk mencegah bakteri dan jamur tumbuh di dalamnya. Namun, paraben bisa menyebabkan reaksi alergi dan beberapa masalah kesehatan lainnya.
8. Salicylic Acid
Asam salisilat baik untuk membersihkan jerawat dan pori-pori yang tersumbat. Tapi kalau terlalu banyak, bisa bikin kulit jadi terlalu kering dan iritasi. Gunakan dengan bijak.
9. Essential Oil rasa Peppermint atau Menthol
Karena sifat analgesiknya yang kuat dari mentol, minyak essential peppermint baik digunakan sebagai pendamping, untuk meningkatkan keefektifan minyak esensial atau minyak pembawa lainnya. Sebaiknya orang dengan jenis kulit sensitif hanya menggunakan minyak esensial ini dalam permen mint.
10. Cangkang Walnut atau Granul
Kamu tahu butiran kecil di dalam scrub atau eksfoliator favoritmu? Bentuknya yang kasar bisa bikin sakit untuk kulit sensitif. Akan lebih baik gunakan untuk tumit yang kasar dan pilih pengelupasan yang lembut untuk wajahmu.
11. Retinol
Retinol, yang berasal dari vitamin A, dan AHA seperti asam glikolat dikenal karena bisa menyegarkan kulit. Namun, kalau digunakan bersamaan, mereka bisa bikin masalah buat kulit sensitif. Bahan-bahan ini bisa bikin kulit jadi kering, merah, dan mengelupas kalau digunakan terlalu banyak atau tanpa hati-hati. Kalau kamu mau mencoba, lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter kulit untuk tahu cara penggunaannya yang tepat, dan jangan berlebihan.
Rekomendasi Produk skincare untuk Kulit Sensitif
TERATU BEAUTY Skin Barrier Serum
Skin barrier Serum adalah serum yang diformulasikan untuk menyembuhkan skin barrier yang rusak, meredakan kemerahan akibat iritasi, menyamarkan dark spots sekaligus mencerahkan, menutrisi, dan melembutkan kulit. skin barrier Serum ini sangat cocok digunakan ketika wajah sedang breakout maupun untuk mencegah breakout datang kembali.
KLEVERU Sea Buckthorn Essence Toner 150ml
Nah, buat Sobat Nose yang memiliki kulit wajah sensitif bisa mempertimbangkan rangkaian produk skincare dari kami yang dapat digunakan untuk merawat kulitmu yang sensitif.
Jangan lewatkan kesempatan untuk membuat brand skincare-mu sendiri bersama kami di PT. Nose Herbal Indo. Yuk konsultasikan lebih lanjut bersama tim Product & Development kami dengan menghubungi kontak kami untuk membuat produk skincare-mu sendiri. #MaklondiNoseAja!
