Kok bisa ya, udah niat tampil cantik dengan makeup yang punya SPF tinggi, tapi malah muncul bintik-bintik kecil di wajah? Banyak yang nggak sadar kalau perlindungan dari sinar matahari dalam makeup bisa menyumbat pori kalau dipakai atau dibersihkan dengan cara yang salah. Tapi, benarkah produk seperti ini bisa menyebabkan munculnya komedo tertutup dan membuat kulit terasa kusam?
Nah, di Noséklopedia kali ini, kamu akan tahu kenapa makeup ber-SPF bisa menimbulkan komedo pada sebagian orang, dan bagaimana cara tetap menggunakan produk ini tanpa membuat pori-pori tersumbat. Baca sampai akhir supaya kamu bisa tetap tampil mulus tanpa harus khawatir dengan masalah komedo lagi. Keep scrolling!
Apa itu Makeup dengan SPF?

Makeup dengan SPF adalah produk rias wajah (seperti foundation, cushion, atau bedak) yang sudah dilengkapi bahan pelindung sinar ultraviolet (UV). SPF, atau Sun Protection Factor, menunjukkan seberapa besar perlindungan dari sinar UVB, yang menjadi penyebab utama kulit terbakar dan kerusakan lapisan luar kulit. Artinya, memakai makeup ber-SPF bukan hanya sekadar mempercantik, tetapi juga memberi proteksi tambahan terhadap paparan matahari.
Namun, perlu diketahui bahwa kandungan SPF dalam makeup biasanya tidak sebanding dengan tabir surya khusus dari sisi efektivitas.
Misalnya, penelitian Kim, M. A., et al (2021), menyimpulkan bahwa ketika makeup atau tabir surya digunakan dalam jumlah yang lebih sedikit dibanding rekomendasi (yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari), faktor perlindungannya jauh lebih rendah dari label produk.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa ketika tabir surya dan makeup di layer atau digunakan bersama secara berurutan, perlindungan UV menjadi lebih baik dibanding hanya satu produk saja.
Tidak hanya Kim, M. A., et al (2021), penelitian Brazilian Journal of Pharmaceutical Sciences (2023) juga menjelaskan bahwa, banyak pengguna tidak mengaplikasikan produk ber-SPF sesuai jumlah yang diuji di laboratorium, misalnya 2 mg/cm² sehingga proteksi yang diharapkan seringkali tidak tercapai.
Jadi, bisa dibilang makeup dengan SPF memang memberi perlindungan tambahan dari sinar matahari, tapi belum cukup untuk menggantikan peran sunscreen sepenuhnya.
Nah, biar lebih paham kenapa beberapa makeup ber-SPF terasa lebih "berat" atau bisa memicu komedo, yuk kita bahas lebih dalam tentang kandungan yang ada di dalam makeup dengan SPF dan bagaimana pengaruhnya terhadap kulit.
Kandungan Makeup dengan SPF

Makeup dengan SPF punya formula yang lebih kompleks karena tidak hanya berfungsi untuk meratakan warna kulit, tapi juga melindungi dari sinar matahari. Kombinasi dua fungsi ini membuat bahan-bahan di dalamnya lebih beragam, mulai dari pelindung UV hingga pelembap dan partikel penyempurna tampilan kulit. Nah, berikut penjelasan lengkap tentang kandungan yang biasanya ada di dalam makeup dengan SPF dan pengaruhnya terhadap kulit.
1. Bahan Pelindung Sinar UV
Kandungan utama yang memberi efek SPF dalam makeup adalah filter UV, yaitu bahan pelindung dari sinar matahari. Ada dua jenis utama bahan filter UV yang biasa kita temukan.
Filter fisik (mineral) seperti zinc oxide dan titanium dioxide bekerja dengan memantulkan sinar UV dari permukaan kulit.
Filter kimia seperti avobenzone, octocrylene, dan oxybenzone menyerap sinar UV lalu menguraikannya menjadi panas agar tidak merusak kulit.
Menurut Sabzevari, N., et al (2021), kombinasi filter fisik dan kimia dalam satu produk bisa memberikan perlindungan yang lebih stabil terhadap sinar UVA dan UVB. Tapi, karena partikel pelindung UV ini cukup padat, formulanya sering terasa lebih tebal di kulit dan bisa menumpuk di pori-pori jika tidak dibersihkan dengan benar.
2. emollient dan Pelembap
Agar makeup mudah diratakan dan terasa lembut di kulit, formulanya bisa ditambahkan emollient seperti dimethicone, cyclopentasiloxane, atau mineral oil. Bahan-bahan ini membantu menjaga kelembapan dan memberikan hasil akhir yang halus.
Namun, penelitian Malaysian Journal of Science Health & Technology (2022) menjelaskan bahwa emollient yang bersifat menutup permukaan kulit, terutama yang berbasis silikon dan minyak mineral, bisa menyebabkan pori-pori tersumbat bila wajah tidak dibersihkan dengan benar. Akibatnya, kulit rentan mengalami close komedo atau komedo tertutup.
3. Antioksidan dan Bahan Aktif Tambahan
Banyak produk makeup dengan SPF sekarang juga dilengkapi bahan antioksidan seperti vitamin E, niacinamide, atau green tea extract untuk melindungi kulit dari radikal bebas akibat paparan sinar UV dan polusi. Beberapa juga menambahkan hyaluronic acid agar kulit tetap lembap meski menggunakan makeup seharian.
Menurut Tory, S., et al (2025), penambahan bahan aktif seperti ini bisa meningkatkan manfaat produk, tapi juga membutuhkan formulasi yang seimbang agar tidak mengganggu kestabilan bahan pelindung UV di dalamnya.
4. Partikel dan Bahan Penyeimbang Tekstur
Agar hasil akhir makeup terlihat halus dan merata, produk ber-SPF biasanya mengandung partikel seperti mica, silica, dan iron oxides. Partikel ini membantu menyamarkan pori-pori, memberikan efek cerah alami, dan membuat kulit tampak lembut.
Namun, karena ukurannya sangat halus, partikel tersebut bisa menempel kuat di kulit dan sulit hilang hanya dengan pembersihan ringan. Bila dibiarkan, sisa makeup ini dapat bercampur dengan minyak alami wajah dan menimbulkan penyumbatan pori.
Secara keseluruhan, makeup ber-SPF mengandung berbagai bahan yang dirancang untuk melindungi sekaligus mempercantik kulit. Tapi, karena formulanya lebih padat dan kompleks, penting untuk memilih produk sesuai jenis kulit dan membersihkan wajah dengan benar setelah pemakaian. Selanjutnya, mari bahas bagaimana makeup dengan SPF bisa memicu munculnya close komedo, supaya kamu tahu cara mencegahnya tanpa harus berhenti memakai produk favoritmu.
Apakah Makeup dengan SPF Tinggi Bisa Memicu Close Komedo?

Banyak yang mengira makin tinggi angka SPF, makin aman untuk kulit. Memang benar, makeup dengan SPF tinggi bisa melindungi lebih lama dari sinar matahari. Tapi karena mengandung bahan pelindung UV seperti zinc oxide atau titanium dioxide dalam jumlah lebih banyak, formulanya sering terasa lebih tebal di kulit. Nah, inilah yang sering membuat sebagian orang khawatir, apakah makeup ber-SPF tinggi justru bisa memicu munculnya close komedo atau komedo tertutup?
Jawabannya tidak sesederhana "iya" atau "tidak." Makeup dengan SPF tinggi tidak selalu menyebabkan komedo, tapi bisa memicu jika dipakai tanpa memperhatikan beberapa hal penting, seperti jenis kulit, cara membersihkan wajah, dan reaksi alami kulit terhadap formulanya. Misalnya, kulit berminyak cenderung lebih sensitif terhadap makeup bertekstur tebal, sedangkan kulit kering biasanya lebih bisa menoleransi formula tersebut.
Menurut Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology (2021), sisa makeup yang bercampur dengan minyak alami dan sel kulit mati bisa menyumbat pori, terutama jika produk mengandung bahan oklusif seperti silikon atau minyak mineral.
Namun, bukan berarti kamu harus menghindari makeup dengan SPF tinggi sepenuhnya. Kuncinya ada pada pemilihan formula yang ringan dan cocok dengan jenis kulit, lalu pastikan pembersihan wajah dilakukan dengan benar setiap hari. Dengan begitu, kamu tetap bisa menikmati perlindungan maksimal dari sinar matahari tanpa takut kulit jadi mudah berkomedo.
Tips Mengatasi Close Komedo dengan Ekstrak Kayu Manis

Siapa sangka, bahan dapur yang aromanya hangat dan manis seperti kayu manis ternyata punya manfaat luar biasa untuk kulit, termasuk dalam membantu mengatasi close komedo. Di dunia perawatan kulit, ekstrak kayu manis mulai banyak digunakan karena senyawa aktif seperti cinnamaldehyde dan cinnamic acid yang kaya akan antioksidan dan senyawa antibakteri alami. Dua hal ini berperan penting dalam menjaga kebersihan pori dan mencegah penyumbatan yang bisa menyebabkan komedo.
Menurut Journal of Advanced Pharmaceutical Technology & Research (2017), senyawa ini efektif melawan bakteri penyebab jerawat serta membantu mengontrol produksi minyak berlebih di kulit. Karena itu, ekstrak kayu manis dapat membantu mencegah penyumbatan pori dan mengurangi risiko munculnya close komedo.
Selain membersihkan pori, kayu manis juga membantu memperlancar sirkulasi darah di kulit, sehingga proses regenerasi sel berjalan lebih cepat dan kulit tampak lebih halus.
Kandungan polifenolnya bahkan bisa melindungi kulit dari radikal bebas yang memperparah kondisi pori tersumbat. Tak heran kalau kini banyak produk seperti masker, toner, dan serum anti-komedo yang mengandalkan ekstrak kayu manis sebagai bahan utamanya. Tapi ingat, hindari penggunaan langsung pada kulit tanpa pengenceran karena efeknya bisa terlalu kuat, terutama untuk kulit sensitif.
Ciptakan Skincare Alamimu dengan Maklon di Nosé!

Makeup dengan SPF tinggi memang bisa memicu close komedo jika tidak dibersihkan dengan benar. Tapi dengan perawatan yang tepat, kulit tetap bisa tampil sehat dan bebas komedo.
Kalau kamu tertarik membuat produk skincare alami dengan bahan aktif yang aman dan efektif seperti ekstrak kayu manis, kini saatnya mewujudkannya bersama PT Nosé Herbal Indo.
Tim R&D profesional Nosé sudah berpengalaman menciptakan formulasi yang bukan hanya aman, tapi juga memberikan hasil nyata untuk berbagai jenis kulit. Kamu bisa bebas memilih bahan-bahan alami unggulan seperti kayu manis, green tea, atau aloe vera sesuai kebutuhan brand kamu!
Jadi, bukan cuma pakai skincare alami, kamu juga bisa punya brand skincare alami sendiri. Yuk, mulai langkahmu bersama Nosé dengan hubungi kami dan wujudkan brand skincare impianmu! PT Nosé Herbal Indo, No. 1 100% Local OEM!
Referensi
1. Kim, M. A., Jung, Y. C., Bae, J., Ha, J., & Kim, E. (2021). Layering sunscreen with facial makeup enhances its Sun Protection Factor under real-use conditions. Skin research and technology : official journal of International Society for Bioengineering and the Skin (ISBS) [and] International Society for Digital Imaging of Skin (ISDIS) [and] International Society for Skin Imaging (ISSI), 27(5), 751-757.
2. Portilho, L., Aiello, L. M., Vasques, L. I., Bagatin, E., & Leonardi, G. R. (2023). Effectiveness of sunscreens and factors influencing sun protection: a review. Brazilian Journal of Pharmaceutical Sciences, 58, e20693.
3. Sabzevari, N., Qiblawi, S., Norton, S. A., & Fivenson, D. (2021). Sunscreens: UV filters to protect us: Part 1: Changing regulations and choices for optimal sun protection. International journal of women's dermatology, 7(1), 28-44.
4. Azmi, N., Radzi, S. M., Rehan, M. M., & Amin, N. A. M. (2022). A Review on Cosmetic Formulations and Physicochemical Characteristics of emollient and Day Cream Using Vegetable Based-Wax Ester. Malaysian Journal of Science Health & Technology, 8(2), 38-45.
5. Tory, S., Nicole, A., Nina, S., & Richard, M. (2025). Comedogenicity in cosmeceuticals: a review of clinical relevance, regulatory gaps, and future directions. Journal of the American Academy of Dermatology Reviews.