Coba 5 Tips ini Agar Bruntusan Kamu Hilang!

Beauty Tips / 04 September 2024

by Renanda Namira

Pernahkah kamu merasa frustasi saat melihat kulit wajah tiba-tiba menjadi kasar dan tidak rata? Kulit bruntusan memang bisa datang tanpa diduga, meskipun kamu sudah rajin merawat kulit setiap hari. Ketika tekstur kulit yang tadinya halus berubah menjadi penuh dengan bintik-bintik kecil, sering kali rasa percaya diri ikut menurun.


Kondisi kulit yang tidak terduga ini memang bisa dialami oleh siapa saja, tanpa memandang jenis kulit atau rutinitas perawatan yang dijalani. Tidak sedikit yang merasa putus asa karena masalah ini, terutama saat harus tampil di depan banyak orang. Tapi, buat kamu yang punya kulit bruntusan, jangan khawatir!


Pembahasan kali ini akan mengupas tentang faktor penyebab kulit bruntusan dan tips merawatnya menggunakan skincare yang tepat. Penasaran? Yuk, ikuti terus artikel berikut!


Bagaimana Kulit Bruntusan bisa Terjadi?


Kulit bruntusan terjadi ketika ada gangguan pada proses normal kulit, yang melibatkan produksi minyak (sebum), pergantian sel kulit, dan interaksi dengan lingkungan atau produk perawatan kulit. Berikut adalah penjelasan ilmiah tentang bagaimana bruntusan bisa terbentuk:


1. Produksi Sebum Berlebih

Kulit memiliki kelenjar sebaceous yang menghasilkan sebum, minyak alami yang membantu menjaga kulit tetap lembap dan terlindungi. Namun, ketika produksi sebum berlebihan, minyak ini dapat menyumbat pori-pori kulit. Sebum yang terperangkap di dalam pori-pori akan bercampur dengan sel kulit mati dan kotoran, membentuk sumbatan yang akhirnya menyebabkan bruntusan seperti komedo tertutup (whiteheads) atau komedo terbuka (blackheads).


2. Pergantian Sel Kulit yang Tidak Optimal

Kulit secara alami menggantikan sel-sel mati dengan sel-sel baru melalui proses yang disebut keratinisasi. Namun, pada beberapa orang, proses ini tidak berjalan optimal sehingga sel kulit mati tidak terkelupas dengan sempurna. Sel kulit mati yang menumpuk ini kemudian bercampur dengan sebum di dalam pori-pori, menciptakan lingkungan yang ideal bagi pembentukan bruntusan. Jenis bruntusan seperti milia sering kali terjadi karena adanya penumpukan keratin di bawah permukaan kulit yang tidak dapat dikeluarkan dengan sendirinya.


3. Peradangan dan Infeksi

Ketika pori-pori tersumbat, lingkungan ini dapat menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri seperti Propionibacterium acnes, yang secara alami hidup di kulit. Bakteri ini dapat menyebabkan peradangan pada folikel rambut, yang dikenal sebagai folikulitis, sehingga muncul bruntusan yang lebih meradang dan kadang terasa sakit. Reaksi inflamasi ini juga dapat dipicu oleh iritasi atau alergi terhadap produk perawatan kulit atau faktor lingkungan seperti polusi atau sinar UV.


4. Pengaruh Faktor Eksternal

Penggunaan produk perawatan kulit yang tidak cocok atau terlalu berat untuk jenis kulit tertentu dapat menyebabkan bruntusan. Misalnya, produk yang mengandung minyak komedogenik dapat menyumbat pori-pori, sedangkan bahan kimia keras bisa memicu reaksi alergi atau iritasi yang menghasilkan bintik-bintik merah kecil. Selain itu, faktor seperti stres, perubahan hormon (misalnya selama menstruasi), dan pola makan juga dapat mempengaruhi keseimbangan minyak dan sel kulit, meningkatkan risiko terjadinya bruntusan.


5 Tips Memakai Skincare untuk Kulit Bruntusan


Bruntusan adalah hasil dari interaksi kompleks antara faktor internal seperti produksi sebum dan pergantian sel kulit, serta faktor eksternal seperti penggunaan produk perawatan kulit dan lingkungan. Mengatasi kulit bruntusan memerlukan pendekatan yang didasarkan pada pemahaman ilmiah tentang bagaimana bruntusan terbentuk. Berikut adalah cara yang bisa kamu lakukan untuk mengobati kulit yang bruntusan.


1. Rutin Melakukan Eksfoliasi, Tapi Jangan Terlalu Sering!

Eksfoliasi adalah proses pengangkatan sel-sel kulit mati dari permukaan kulit, yang bertujuan untuk mencegah penyumbatan pori-pori. Eksfoliasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu fisik dan kimia. Eksfoliasi fisik menggunakan scrub atau alat pembersih dengan butiran halus untuk menggosok kulit. Namun, eksfoliasi fisik bisa menyebabkan iritasi jika dilakukan terlalu sering atau menggunakan bahan yang terlalu kasar.


Sementara, eksfoliasi kimia menggunakan bahan aktif seperti alpha hydroxy acids (AHA) dan beta hydroxy acids (BHA), seperti asam glikolat dan asam salisilat. AHA bekerja pada permukaan kulit untuk mengangkat sel kulit mati, sementara BHA, seperti asam salisilat, larut dalam minyak dan dapat menembus pori-pori, membantu membersihkan sumbatan dari dalam.


2. Selalu Perhatikan Kelembapan Kulit

Banyak orang berpikir bahwa kulit yang bruntusan tidak memerlukan pelembap karena takut membuat kulit semakin berminyak atau menyumbat pori-pori. Namun, kulit yang kurang lembap justru bisa memproduksi lebih banyak minyak untuk mengompensasi kekeringan, yang dapat memperburuk bruntusan. Pilih pelembap yang ringan, bebas minyak, dan non-komedogenik untuk menjaga kulit tetap terhidrasi tanpa menyumbat pori-pori.


3. Atasi Produksi Sebum!

Mengontrol produksi sebum adalah langkah penting dalam mencegah dan mengatasi bruntusan. Bahan-bahan aktif tertentu dapat membantu mengurangi produksi minyak berlebih. Bahan aktif seperti retinol atau tretinoin dapat membantu mengatur pergantian sel kulit dan mengurangi produksi sebum. Retinoid juga memiliki efek anti-inflamasi yang membantu mengurangi peradangan di kulit.


4. Hindari Produk yang Menyumbat Pori-pori

Pemilihan produk perawatan kulit yang tepat sangat penting dalam mencegah bruntusan. Hindari produk yang bersifat komedogenik (menyumbat pori-pori), seperti minyak mineral atau bahan-bahan berat yang cenderung memperparah kondisi kulit. Pemilihan produk perawatan kulit yang tepat sangat penting dalam mencegah bruntusan. Hindari produk yang bersifat komedogenik (menyumbat pori-pori), seperti minyak mineral atau bahan-bahan berat yang cenderung memperparah kondisi kulit.


5. Hindari Penggabungan Bahan Aktif yang Keras

Menggabungkan terlalu banyak produk skincare, terutama yang mengandung bahan aktif kuat seperti retinoid, AHA, BHA, atau vitamin C, bisa membingungkan kulit dan menyebabkan iritasi. Kombinasi produk yang salah juga dapat mengganggu keseimbangan alami kulit, menyebabkan bruntusan, atau memperburuk kondisi kulit yang sudah bermasalah. Sebaiknya, perkenalkan produk baru satu per satu ke dalam rutinitas skincare dan perhatikan reaksi kulit sebelum menambahkan produk lain.


Mau Punya Brand Skincare Tapi Nggak Punya Pabriknya? Maklon Di Nose Aja!


Nah, buat kamu yang tertarik bisnis skincare produk untuk mengatasi masalah bruntusan, kamu bisa maklon di PT Nose Herbal Indo dan raih peluang bisnismu di sini! Bersama dengan tim Prodev yang ahli dibidangnya, kamu bisa menciptakan produk skincare yang unik dan kaya manfaat bagi perawatan kulit. Yuk, hubungi kontak kami sekarang dan lakukan konsultasi gratis tentang produk impianmu dengan tim Prodev kami!


Share This Article


tiktok logo
instagram logo
Bicara dengan CS
whatsapp logo