Eye Cream Bisa Menyebabkan Milia, Mitos atau Fakta?

Noséklopedia / 11 July 2025

by Nose Herbal Indo

Pernah nemu bintik putih kecil di sekitar mata yang mirip jerawat tapi nggak bisa dipencet? Itu namanya milia. Ternyata nggak sedikit yang percaya kalau pakai eye cream bisa jadi penyebabnya. Akhirnya, banyak yang jadi ragu atau takut pakai produk perawatan mata. Tapi, apakah benar eye cream bisa bikin munculnya milia?


Daripada langsung menyalahkan produknya, ada baiknya kita kenalan dulu dengan apa itu milia, kenapa bisa muncul, dan apa saja faktor penyebabnya. Nah, di artikel ini, Nosè akan bahas fakta di balik mitos tersebut, sekaligus kasih tips aman agar kamu tetap bisa pakai eye cream tanpa khawatir. Yuk, simak penjelasannya sampai selesai!


Fakta yang Harus Diketahui Tentang Milia


Milia adalah kondisi kulit yang sering muncul di sekitar mata, berbentuk bintik-bintik kecil berwarna putih. Sekilas, milia memang mirip jerawat, tapi bedanya, milia tidak meradang dan tidak bisa dipencet.


Penyebabnya, terjadi ketika keratin (protein alami kulit) terperangkap di bawah permukaan kulit, biasanya karena proses eksfoliasi kulit yang kurang optimal. Akibatnya, keratin ini membentuk kista kecil yang terlihat seperti benjolan putih di permukaan kulit, terutama di area yang sensitif seperti sekitar mata.


Jika dilihat di bawah mikroskop, milia tampak seperti kista kecil dengan dinding yang terdiri dari lapisan sel kulit berlapis dan mengandung lapisan granular, struktur khas dari kulit yang sehat, tapi tidak terlepas dengan sempurna.


Secara umum, milia dibagi menjadi dua jenis, milia primer, yang muncul secara spontan, biasanya berasal dari bagian bawah saluran kelenjar minyak di sekitar rambut halus (vellus hair), dan milia sekunder, yang muncul akibat faktor luar seperti luka, iritasi kulit, penggunaan obat tertentu, atau bahkan setelah prosedur perawatan kulit. Jenis ini sering berasal dari saluran kelenjar keringat (ekrin).


Menurut jurnal yang ditulis oleh Berk DR (2008), milia primer lebih banyak dikaitkan dengan struktur folikel rambut, sementara milia sekunder lebih sering muncul karena adanya gangguan dari luar atau trauma kulit.


Apa yang Menyebabkan Munculnya Milia?


Munculnya milia sebenarnya bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam tubuh maupun dari luar. Salah satu penyebab utamanya adalah penumpukan keratin protein alami yang terdapat pada lapisan atas kulit yang tidak bisa keluar secara normal dan akhirnya terperangkap di bawah permukaan kulit. Berikut beberapa faktor umum yang bisa memicu munculnya milia.


1. Proses Eksfoliasi Kulit yang Kurang Optimal

Saat sel-sel kulit mati tidak terangkat dengan baik, keratin bisa menumpuk dan membentuk milia. Inilah mengapa eksfoliasi rutin sangat penting untuk menjaga pori-pori tetap bersih dan mencegah milia.


2. Penggunaan Produk Skincare yang Terlalu Berat atau Oklusif

Produk seperti eye cream atau pelembap yang terlalu tebal dan sulit menyerap bisa menyumbat kulit, terutama di area sekitar mata yang cenderung sensitif. Produk dengan bahan seperti petroleum, lanolin, atau dimethicone bisa menjadi pemicu jika digunakan berlebihan.


3. Kerusakan Kulit Akibat Luka, Ruam, atau Prosedur Tertentu

Milia sekunder bisa muncul setelah kulit mengalami iritasi atau trauma, misalnya setelah terbakar matahari, ruam, prosedur laser, dermabrasi, atau bahkan radioterapi. Saat kulit mencoba memperbaiki dirinya, keratin bisa terperangkap dan membentuk milia.


4. Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Beberapa jenis obat topikal, seperti krim steroid yang digunakan dalam jangka panjang, bisa menyebabkan penipisan kulit dan memicu terbentuknya milia.


5. Paparan Sinar Matahari Berlebihan

Sinar UV bisa mempercepat penebalan kulit dan memperlambat regenerasi sel, yang akhirnya menyebabkan keratin sulit keluar dari kulit dan membentuk milia.


6. Faktor Genetik dan Usia

Beberapa orang memang memiliki kecenderungan genetik untuk mengalami milia. Selain itu, milia juga umum ditemukan pada bayi baru lahir karena kulit mereka belum sepenuhnya matang.


Apakah Eye Cream Bisa Membuat Milia Muncul?


Sampai saat ini, eye cream belum bisa disebut sebagai penyebab utama milia. Tapi, ada kaitan antara munculnya milia dan penggunaan produk skincare dengan sifat oklusif, termasuk beberapa jenis eye cream. Krim oklusif adalah jenis pelembap yang bekerja dengan cara membentuk lapisan pelindung di atas permukaan kulit untuk mencegah penguapan air. Meski cara kerja ini sangat efektif untuk menjaga kelembapan, lapisan tersebut juga bisa menghambat proses pengelupasan alami sel kulit mati. Akibatnya, keratin bisa terperangkap di bawah permukaan kulit dan membentuk milia.


Beberapa bahan oklusif yang umum ditemukan dalam eye cream adalah mineral oil, beeswax, petrolatum, lanolin, dimethicone, squalene, dan vegetable wax seperti carnauba wax. Bahan-bahan ini sebenarnya tidak berbahaya, tetapi jika digunakan terlalu banyak atau tidak dibersihkan dengan benar, terutama di area kulit yang sensitif dan tipis seperti bawah mata, dapat memicu terbentuknya milia.


Namun, penting untuk dipahami bahwa tidak semua orang akan mengalami milia setelah memakai eye cream. Respons kulit setiap orang berbeda-beda, tergantung pada jenis kulit, kebiasaan perawatan wajah, faktor genetik, serta kondisi kulit secara keseluruhan. Jadi, bukan berarti kamu harus berhenti total menggunakan eye cream.


Kunci utamanya adalah menggunakan eye cream dengan tepat. Pilihlah produk dengan tekstur ringan dan kandungan non-komedogenik. Gunakan secukupnya, cukup seukuran biji beras untuk kedua mata dan tepuk-tepuk lembut, jangan digosok. Pastikan juga kamu membersihkan area mata dengan benar, dan bila perlu, lakukan eksfoliasi ringan secara berkala agar sel-sel kulit mati tidak menumpuk.


Yuk, Maklon Eye Cream Bersama Nosè!


Dengan pemilihan produk yang tepat dan cara pemakaian yang bijak, kamu tetap bisa merawat area mata tanpa harus khawatir milia muncul!


Kalau kamu punya ide untuk bikin produk eye treatment dengan bahan-bahan berkualitas dan aman, kamu bisa maklon di PT Nosè Herbal Indo. Di sini, kamu bisa konsultasikan langsung bersama tim Product Development kami untuk wujudin konsep yang kamu mau, mulai dari pemilihan bahan, proses produksi, desain kemasan, sampai produk jadi yang siap jual. Jadi, tunggu apa lagi? Langsung aja hubungi kami dan mulai konsultasi produk impianmu sekarang!


Referensi


1. Berk DR, Bayliss SJ. Milia: a review and classification. J Am Acad Dermatol. 2008 Dec;59(6):1050-63.


2. Kurokawa I, Kakuno A, Tsubura A. Milia may originate from the outermost layers of the hair bulge of the outer root sheath: A case report. Oncol Lett. 2016 Dec;12(6):5190-5192.


3. Gallardo Avila PP, Mendez MD. Milia. [Updated 2023 Jan 31]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-.


4. Patsatsi, A., Uy, C. D. C., & Murrell, D. F. (2020). Multiple milia formation in blistering diseases. International journal of women's dermatology, 6(3), 199-202.


Share This Article


tiktok logo
instagram logo
Bicara dengan CS
whatsapp logo