Retinol vs Retinal: Apa Bedanya dan Mana yang Lebih Baik Untuk Kulit?

Skincare / 16 February 2024

by Nabila Nur Fadhilah

Sobat Nose pasti sudah tidak asing dengan Retinol bukan? Bahan aktif yang dikenal dapat memperlambat proses penuaan pada kulit ini sudah sangat banyak digunakan pada berbagai sediaan skincare, diantaranya serum wajah , krim wajah, toner, ampoule, eye serum, dan sheet mask. Nah, Sobat Nose sudah tau apa itu Retinal, belum? Kira-kira apa sih perbedaanya? Yuk, simak artikel berikut untuk mengetahui informasi mengenai Retinol dan Retinal.


Apa itu Retinol dan Retinal?


Retinol dan Retinal yang dikenal terkandung pada beberapa sediaan skincare ini sama-sama merupakan turunan dari vitamin A. Dua kandungan ini terkenal dalam memperlambat proses penuaan pada kulit, seperti menunda munculnya garis halus, keriput, dan dark spots.


Apa Perbedaanya?


Meskipun Retinol ini sering dipuji sebagai bahan perawatan kulit yang paling unggul untuk menghambat proses penuaan dini pada kulit, ada vitamin A yang terbukti lebih kuat di pasaran yakni retinaldehyde, atau dikenal dengan Retinal.


Retinal ini diketahui lebih efektif dan bekerja 11x lebih cepat daripada Retinol, namun tentu saja dengan kekuatan ekstra, sehingga ada kemungkinan peningkatan sensitivitas kulit. Jadi, dapat dikatakan bahwa Retinal ini adalah versi terkuat dari vitamin A, sedangkan Retinol lebih lemah dan dapat ditoleransi dengan lebih baik untuk pasien dengan kulit sensitif.


Perbedaan ini tentunya dikarenakan struktur dari Retinol dan Retinal yang berbeda (Gambar 1) sehingga berpengaruh pada efektivitas dari kedua bahan aktif ini dalam memperlambat proses penuaan pada kulit.



Gambar 1. Perbedaan struktur dari Retinol dan Retinal


Bagaimana Cara Kerja Retinol dan Retinal pada Kulit?



Gambar 2. Proses konversi golongan retinoid menjadi tretinoin pada kulit


Asam retinoat atau biasa disebut juga dengan tretinoin merupakan bentuk aktif dari vitamin A yang pada kulit mendorong produksi kolagen, menjadikannya perawatan yang efektif untuk garis-garis halus, keriput, dan kelemahan kulit.


Namun penggunaan tretinoin ini sangat berpotensi menyebabkan iritasi. Maka disarankan penggunaan bahan yang Setelah Retinol dan Retinal (Retinaldehyde) menyerap ke dalam kulit, Retinol harus melalui dua proses untuk diubah menjadi Tretinoin.


Maka jika diperhatikan pada Gambar 2 di atas, Retinol di dalam kulit akan diubah menjadi Retinal terlabih dahulu, kemudian Retinal menjadi tretinoin. Hal ini berbeda dengan Retinal yang hanya membutuhkan satu kali konversi menjadi tretinoin.


Apa yang Harus Diperhatikan pada Penggunaan Golongan Retinoid?


1. Penggunaan Retinol

Minyak nabati seperti minyak jojoba mampu menyerap dengan baik ke dalam kulit tanpa meninggalkan rasa berat atau berminyak, sehingga memberikan hidrasi yang tahan lama.


2. Penggunaan Retinal

Cara kerja Retinal yang lebih cepat ini menyebabkan kemungkinan adanya reaksi sensitivitas pun semakin besar. Mulai dari kemerahan hingga terjadi iritasi. Sehingga, penggunaan Retinal ini direkomendasikan pada kulit yang tidak dikategorikan sebagai kulit sensitif, dan juga sudah terbukti aman pada penggunaan Retinol.


2. Penggunaan Golongan Retinoid

Baik itu Retinol, atau Retinal dapat berpotensi menyebabkan kekeringan dan iritasi jika diaplikasikan pada kulit yang tidak terbiasa. Jadi, disarankan untuk memperkenalkan produk retinoid secara bertahap dan perlahan-lahan meningkatkan kekuatannya dari waktu ke waktu. Dengan cara ini, potensi iritasi dapat diminimalkan karena kulit yang sudah beradaptasi secara alami dari waktu ke waktu.


3. Penggunaan Golongan Retinoid

Baik itu Retinol, atau Retinal dapat berpotensi menyebabkan kekeringan dan iritasi jika diaplikasikan pada kulit yang tidak terbiasa. Jadi, disarankan untuk memperkenalkan produk retinoid secara bertahap dan perlahan-lahan meningkatkan kekuatannya dari waktu ke waktu. Dengan cara ini, potensi iritasi dapat diminimalkan karena kulit yang sudah beradaptasi secara alami dari waktu ke waktu.


4. Penggunaan Golongan Retinoid

Baik Retinol maupun Retinal dapat membuat kulit menjadi lebih 'rapuh', yang berarti kulit mungkin lebih rentan terhadap iritasi atau peradangan. Maka penggunaanya tidak dapat dilakukan setiap hari terutama untuk pemula, untuk meminimalisir terjadinya iritasi. Selain itu, penting untuk menghentikan penggunaan Retinol atau Retinal beberapa hari hingga seminggu sebelum melakukan perawatan yang berpotensi mengiritasi kulit, seperti waxing, pengelupasan kulit, atau perawatan laser.


5. Hindari Pemakaian Kulit yang Iritasi

Hindari penggunaan Retinal atau Retinol jika kamu memiliki ruam atau iritasi kulit, karena keduanya dapat memperparah kondisi tersebut.


6. Tidak Digunakan Bersamaan

Hindari penggunaan Retinol atau Retinal bersamaan dengan bahan perawatan kulit lainnya yang juga berpotensi mengiritasi kulit, seperti asam glikolat, asam laktat, asam salisilat, dan benzoil peroksida.


7. Penggunaan dengan Moisturizer

Penggunaan Retinol atau Retinal sebaiknya digunakan bersamaan dengan moisturizer atau bahan-bahan yang dapat menghidrasi kulit seperti Asam Hyaluronat, dan kandungan yang sifatnya menenangkan seperti Aloe Vera, Jojoba Oil, Glycerin, Panthenol, dan Centella asiatica. Hal ini karena penggunaan golongan retinoid pada kulit akan menyebabkan kulit menjadi lebih kering.


Sekarang kamu sudah tahu kan perbedaan Retinal dan Retinol dan cara penggunannya untuk kulit. Kamu juga bisa membuat produk skin care kamu sendiri dengan bahan senyawa Retinol dan Retinal di PT Nose Herbal Indo.


Jangan lewatkan kesempatan menjadi beautypreneur bersama kami. Yuk, konsultasikan lebih lanjut dan hubungi kontak kami untuk mulai membuat produk skin care-mu sendiri. #MaklondiNoseAja!


Share This Article


tiktok logo
instagram logo
Bicara dengan CS
whatsapp logo