Sobat Nose, udah nggak asing lagi kan dengan berbagai produk perawatan rambut dan kulit kepala? Dari shampo, masker rambut hingga tonik untuk kulit kepala, semua tersedia untuk membantu menjaga kesehatan rambutmu. Tapi, ternyata perawatan saja nggak cukup. Ada kebiasaan sehari-hari yang tanpa sadar bisa bikin rambut gampang rontok, kusam, atau bahkan kulit kepala bermasalah.
Percuma pakai produk mahal kalau kebiasaan buruk ini masih sering dilakukan. Misalnya, sering mencuci rambut dengan air panas atau malas mengganti sarung bantal bisa berakibat buruk untuk kesehatan rambut dan kulit kepala. Tanpa disadari, kebiasaan kecil seperti ini bisa jadi penyebab utama masalah rambut yang terus berulang. Jadi, biar perawatanmu nggak sia-sia, yuk kenali kebiasaan apa saja yang harus dihindari!
Di artikel ini, Nose akan menjelaskan bagaimana cara merawat kulit kepala dan rambut yang tepat dari nutrisi dan kebiasaan yang perlu dihindari untuk merawat kesehatannya. Penasaran apa saja? Simak terus sampai akhir, ya!
Nutrisi yang Tepat untuk Kesehatan Kulit Kepala dan Rambut

Merawat rambut bukan cuma soal menggunakan produk perawatan luar, tetapi juga memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup. Menurut penelitian Guo, E. L. et al (2017), berikut adalah beberapa nutrisi ini berperan penting dalam menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala.
1. Protein
Struktur rambut paling besar berasal dari keratin, yaitu protein yang membantu pertumbuhan dan kekuatan rambut. Jika tubuh kekurangan protein, rambut bisa menjadi rapuh, mudah patah, bahkan rontok. Agar rambut tetap sehat, pastikan kamu mengonsumsi cukup protein dari telur, daging tanpa lemak, ikan, tahu, tempe, serta kacang-kacangan.
2. Zinc
Menurut St-Jacques, B et al (1998), zinc berperan dalam sintesis protein dan pembelahan sel, hal ini berpengaruh terhadap regenerasi sel dan pembentukan folikel rambut. Kekurangan zinc bisa menyebabkan rambut rontok dan kulit kepala kering. Untuk mencukupi kebutuhan zinc, kamu bisa mengonsumsi makanan seperti seafood, daging merah, biji labu, dan kacang-kacangan.
3. Omega-3
Asam lemak Omega-3 membantu menjaga kelembapan kulit kepala sekaligus memperkuat akar rambut. Guo, E. L. et al (2017) juga mengatakan bahwa omega-3 juga memiliki peran dalam menghambat enzim 5α-reduktase, yang berhubungan dengan hormon androgen dan dapat mengurangi risiko kerontokan rambut. Kamu bisa mendapatkan Omega-3 dari ikan salmon, sarden, chia seeds, flaxseeds, dan kenari.
4. Vitamin A
Vitamin A adalah sekelompok senyawa yang meliputi retinol, retinal, asam retinoat, dan karotenoid provitamin A. Dalam Studi Murine, vitamin A dari makanan terbukti mengaktifkan sel induk folikel rambut. Vitamin A membantu produksi sebum, yaitu minyak alami yang menjaga kulit kepala tetap lembap dan sehat. Kekurangan vitamin A bisa menyebabkan kulit kepala kering dan rambut menjadi mudah patah. Sumber vitamin A bisa ditemukan dalam wortel, bayam, ubi jalar, dan hati sapi.
5. Vitamin B Kompleks
Vitamin B, terutama biotin (B7) dan niacin (B3), sangat penting untuk pertumbuhan rambut. Biotin berperan dalam produksi keratin, sedangkan niacin membantu meningkatkan aliran darah ke kulit kepala. Kekurangan vitamin B bisa menyebabkan rambut rontok dan pertumbuhan rambut yang lambat. Makanan seperti telur, alpukat, pisang, gandum utuh, dan kacang-kacangan kaya akan vitamin B.
6. Vitamin C
Vitamin C berperan sebagai antioksidan yang melindungi folikel rambut dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, vitamin C membantu tubuh menyerap zat besi dengan lebih baik, yang penting untuk pertumbuhan rambut. Sumber vitamin C yang baik antara lain jeruk, stroberi, kiwi, dan paprika.
7. Vitamin D
Amor, K. T., et al (2010) menjelaskan bahwa vitamin D dikenal berperan dalam siklus folikel rambut. kekurangan vitamin D sering dikaitkan dengan masalah rambut rontok. Kamu bisa mendapatkan vitamin D dari sinar matahari pagi, ikan berlemak seperti salmon dan tuna, serta susu dan telur.
8. Zat Besi
Zat besi sangat penting untuk membawa oksigen ke folikel rambut. Studi dari Journal of Investigative Dermatology mengatakan bahwa kekurangan zat besi bisa menyebabkan kerontokan rambut karena zat ini diperlukan dalam sintesis DNA. Selain itu, beberapa gen dalam folikel rambut mungkin dipengaruhi oleh kadar zat besi. Namun, belum ada kepastian mengenai seberapa rendah kadar zat besi yang bisa menyebabkan rambut rontok. Makanan yang kaya zat besi meliputi daging merah, bayam, hati sapi, kacang-kacangan, dan sereal yang diperkaya zat besi.
Mitos dan Fakta tentang Kulit Kepala dan Rambut

Banyak informasi beredar tentang cara merawat rambut dan kulit kepala, tapi tidak semuanya benar. Beberapa mitos dan fakta telah ditemukan tentang cara merawat kulit kepala dan rambut, antara lain sebagai berikut.
1. Mencabut Uban Akan Membuatnya Tumbuh Lebih Banyak
Mencabut satu helai uban tidak akan membuatnya tumbuh lebih banyak. Warna rambut dipengaruhi oleh produksi melanin, dan seiring bertambahnya usia, produksi melanin berkurang, menyebabkan rambut beruban. Namun, sering mencabut uban bisa merusak folikel rambut, yang bisa membuat rambut jadi lebih tipis atau bahkan tidak tumbuh lagi di area tersebut.
2. Keramas Setiap Hari Rambut Sehat
Terlalu sering mencuci rambut justru bisa membuatnya kering dan kehilangan minyak alami yang dibutuhkan kulit kepala. Idealnya, frekuensi keramas disesuaikan dengan jenis rambut dan aktivitasmu. Jika kamu memiliki rambut berminyak, bisa keramas setiap hari atau dua hari sekali. Tapi kalau rambutmu cenderung kering, cukup 2-3 kali seminggu.
3. Menggunting Rambut Sering-Sering Bikin Rambut Tumbuh Lebih Cepat
Menggunting rambut hanya menghilangkan ujung yang bercabang, tapi tidak berpengaruh pada kecepatan pertumbuhan rambut. Rambut tumbuh dari akar di kulit kepala, bukan dari ujungnya. Namun, rajin memotong rambut bisa membuatnya tampak lebih sehat dan bebas dari ujung bercabang.
4. Tidur dengan Rambut Basah Bisa Membuat Rambut Rusak
Tidur dengan rambut basah memang bisa menyebabkan rambut lebih rentan patah karena rambut dalam kondisi lebih rapuh saat basah. Selain itu, kelembapan yang terperangkap di kulit kepala bisa memicu ketombe atau iritasi. Jadi, sebaiknya keringkan rambut sebelum tidur untuk menjaga kesehatannya.
5. Shampoo Berbusa Lebih Efektif Membersihkan Rambut
Banyak orang berpikir bahwa semakin banyak busa, semakin bersih rambutnya. Padahal, busa yang melimpah berasal dari kandungan surfaktan, seperti SLS (Sodium Lauryl Sulfate), yang bisa membuat kulit kepala kering dan iritasi. Shampoo yang tidak terlalu berbusa tetap bisa membersihkan rambut dengan baik, terutama jika formulanya lebih lembut dan ramah untuk kulit kepala.
6. Rambut Berminyak Harus Selalu Dicuci dengan Shampoo Anti-Minyak
Menggunakan shampoo anti-minyak memang membantu mengurangi minyak berlebih, tapi kalau digunakan terlalu sering, kulit kepala justru bisa memproduksi lebih banyak minyak sebagai respons terhadap kekeringan. Pilih shampoo ringan dan seimbangkan dengan conditioner di ujung rambut agar tetap sehat tanpa membuatnya terlalu kering.
Kebiasaan yang Harus Dihindari untuk Perawatan Kulit Kepala dan Rambut

Merawat rambut bukan hanya soal memilih produk yang tepat, tapi juga memperhatikan kebiasaan sehari-hari yang bisa merusak rambut tanpa disadari. Menurut American Academy of Dermatology Association, ada beberapa kebiasaan yang sebaiknya dihindari agar rambut tetap sehat dan kuat.
1. Terlalu Sering atau Jarang Keramas
Keramas memang penting untuk menjaga kebersihan kulit kepala dan rambut, tetapi jika dilakukan terlalu sering atau terlalu jarang, justru bisa menimbulkan masalah. Terlalu sering keramas dapat menghilangkan minyak alami yang berfungsi menjaga kelembapan rambut, membuatnya kering, kusam, dan mudah patah. Sebaliknya, jarang keramas bisa menyebabkan penumpukan minyak dan kotoran di kulit kepala, yang bisa menyumbat pori-pori, memicu ketombe, dan membuat rambut terlihat lepek.
Untuk menghindari masalah ini, sesuaikan frekuensi keramas dengan jenis rambutmu. Jika memiliki rambut berminyak, keramas setiap hari atau dua hari sekali mungkin diperlukan, sementara bagi yang memiliki rambut kering, cukup dua hingga tiga kali seminggu untuk menjaga keseimbangan kelembapan alami rambut.
2. Menyisir Rambut Basah dengan Sisir yang Salah
Rambut basah berada dalam kondisi paling rapuh dan rentan patah. Menggunakan sisir yang tidak sesuai, terutama yang bergigi rapat atau menyisir dengan tekanan berlebih, dapat menyebabkan rambut mudah rontok dan bercabang. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan sisir bergigi jarang atau wide-tooth comb yang lebih lembut saat menyisir rambut basah.
Selain itu, menyemprotkan hair detangler spray juga bisa membantu mengurai rambut kusut tanpa harus menariknya dengan paksa. Jika memungkinkan, biarkan rambut mengering secara alami terlebih dahulu sebelum disisir untuk mengurangi risiko kerusakan.
3. Mengikat Rambut terlalu Kencang
Mengikat rambut memang bisa membuat tampilan lebih rapi dan nyaman, tetapi jika dilakukan terlalu kencang dan terlalu sering, tekanan berlebih pada akar rambut bisa menyebabkan traction alopecia, yaitu kerontokan akibat tekanan konstan pada folikel rambut. Rambut yang sering diikat kencang juga berisiko lebih mudah patah, terutama jika menggunakan karet rambut yang kasar atau elastis yang terlalu ketat.
Untuk mencegah kerusakan, gunakan ikat rambut berbahan lembut seperti scrunchie atau spiral hair ties. Selain itu, hindari mengikat rambut terlalu lama, terutama saat tidur, agar folikel rambut tetap bisa bernapas dan tidak mengalami tekanan berlebih.
4. Menggunakan Alat Styling Panas Tanpa Pelindung Rambut
Alat styling panas seperti catokan, curling iron, dan hair dryer sering digunakan untuk menciptakan tampilan rambut yang lebih rapi dan stylish. Namun, penggunaan alat-alat ini tanpa perlindungan dapat merusak kutikula rambut, menyebabkan rambut menjadi kering, bercabang, dan mudah patah. Suhu panas yang tinggi dapat menghilangkan kelembapan alami rambut, membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan.
Oleh karena itu, sebelum menggunakan alat styling panas, pastikan untuk selalu mengaplikasikan heat protectant spray atau serum agar rambut tetap terlindungi. Selain itu, atur suhu alat ke tingkat sedang atau rendah untuk mengurangi dampak negatifnya. Sesekali, biarkan rambut beristirahat dengan menghindari penggunaan alat panas dan membiarkannya mengering secara alami.
5. Tidak Melindungi Rambut dari Sinar Matahari
Paparan sinar matahari yang berlebihan tidak hanya berdampak buruk pada kulit, tetapi juga bisa merusak rambut. Radiasi UV dapat mengurangi kelembapan alami rambut, membuatnya lebih kering, kusam, dan mudah rapuh. Jika sering beraktivitas di luar ruangan tanpa perlindungan, rambut bisa mengalami kerusakan yang mirip dengan efek penggunaan alat styling panas secara berlebihan.
Untuk menjaga kesehatan rambut, gunakan topi atau scarf saat berada di bawah sinar matahari langsung. Selain itu, aplikasikan hair sunscreen spray atau leave-in conditioner dengan UV protection agar rambut tetap lembap dan terlindungi dari dampak buruk sinar matahari.
6. Tidak Melakukan Double Cleansing saat Keramas
Bukan cuma wajah yang butuh Double Cleansing, kulit kepala pun perlu dibersihkan dengan benar agar tetap sehat. Kalau kamu sering pakai styling products, beraktivitas di luar ruangan, atau punya kulit kepala berminyak, deep cleansing jadi langkah penting yang nggak boleh dilewatkan. Penumpukan minyak, debu, dan sisa produk bisa bikin rambut gampang lepek, berketombe, atau bahkan menyebabkan rambut rontok.
Gunakan scalp scrub atau clarifying shampoo seminggu sekali untuk membersihkan kulit kepala secara menyeluruh. Setelah itu, lanjutkan dengan shampoo yang sesuai dengan jenis rambut agar tetap terawat dan nggak kering.
Cara pakainya juga nggak bisa asal. Tuangkan secukupnya ke telapak tangan, gosok hingga berbusa, lalu aplikasikan ke kulit kepala sambil dipijat lembut. Teknik ini bukan cuma bikin shampoo lebih hemat, tapi juga membantu mengurangi risiko iritasi akibat kontak langsung produk dengan kulit kepala.
7. Tidak Menggunakan Hair Treatment untuk Rambut Styling
Rambut yang sering mengalami bleaching, perming, atau smoothing rentan mengalami kerusakan jika tidak dirawat dengan baik. Proses kimia ini dapat membuat rambut lebih kering, rapuh, dan kehilangan kelembapan alaminya. Oleh karena itu, hair treatment seperti deep conditioning mask, hair serum, dan leave-in conditioner sangat penting untuk menjaga kesehatan rambut.
Buat Produk Scalp and Hair Care Berkualitas, Cuma di Nose Tempatnya!

Dengan menghindari kebiasaan seperti terlalu sering atau jarang keramas, menyisir rambut basah dengan sisir yang salah, mengikat rambut terlalu kencang, menggunakan alat styling panas tanpa pelindung, serta tidak melindungi rambut dari sinar matahari, kamu bisa menjaga kesehatan rambut dalam jangka panjang.
Nah, kalau kamu tertarik untuk membuat produk perawatan kulit kepala dan rambut, PT Nosè Herbal Indo siap membantumu menciptakan produk impianmu dengan kualitas tinggi. Mulai dari formulasi, produksi hingga produk jadi, kamu bisa mewujudkan produkmu dan sesuai kebutuhan konsumen.
Bersama tim RnD dan Prodev profesional, kamu bisa menciptakan produk skincare yang unik dan kaya manfaat bagi perawatan kulit kepala dan rambut. Tunggu apalagi? Yuk, segera hubungi kontak kami untuk mulai konsultasikan produkmu sekarang!
Referensi
1. St-Jacques, B., Dassule, H. R., Karavanova, I., Botchkarev, V. A., Li, J., 2. Danielian, P. S., & McMahon, A. P. (1998). Sonic hedgehog signaling is essential for hair development. Current Biology, 8(19), 1058-1069.
3. Guo, E. L., & Katta, R. (2017). Diet and hair loss: effects of nutrient deficiency and supplement use. Dermatology practical & conceptual, 7(1), 1-10.
4. Kantor, J., Kessler, L. J., Brooks, D. G., & Cotsarelis, G. (2003). Decreased serum ferritin is associated with alopecia in women. Journal of Investigative Dermatology, 121(5), 985-988.
5. Amor, K. T., Rashid, R. M., & Mirmirani, P. (2010). Does D matter? The role of vitamin D in hair disorders and hair follicle cycling. Dermatology online journal, 16(2).