Memasuki usia 30-an, banyak orang mulai merasakan perubahan pada kulitnya. Kolagen berkurang, kulit jadi lebih mudah kusam, muncul garis halus hingga keriput yang bikin rasa percaya diri menurun. Selama ini kita sering mengira penyebab utamanya adalah faktor usia semata.
Padahal, penuaan kulit bukan hanya datang dari dalam tubuh. Secara ilmiah, ada dua jenis penuaan, intrinsic aging yang terjadi alami seiring bertambahnya usia, dan extrinsic aging yang dipicu faktor luar. Salah satu pemicu extrinsic yang sering tidak disadari adalah panas berlebih atau yang dikenal dengan istilah heat aging.
Ketika kolagen rusak akibat paparan panas, kulit kehilangan elastisitasnya, jadi kering, dan kerutan muncul lebih cepat. Nah, pertanyaan pentingnya, bagaimana sebenarnya panas bisa merusak kolagen kulit? Apakah itu artinya, panas bisa menyebabkan penuaan kulit jadi lebih cepat? Yuk, simak penjelasannya di Nosèklopedia kali ini!
Apa itu Kolagen?

Kalau bicara soal kulit sehat dan awet muda, hampir semua orang langsung ingat dengan kolagen. Bukan tanpa alasan, karena protein satu ini ternyata menyusun hingga 80% dari berat kering kulit manusia. Bisa dibilang, kolagen adalah "fondasi" yang membuat kulit tetap kenyal, lembut, dan elastis.
Menurut penelitian oleh Shoulders M.D. et al. (2009), kolagen punya struktur unik berbentuk triple helix, tiga rantai yang saling melilit rapat, sehingga mampu memberi kekuatan dan fleksibilitas pada jaringan tubuh. Menariknya, kolagen nggak cuma ada di kulit, tapi juga menjadi komponen penting pada otot, tulang, tendon, ligamen, hingga jaringan ikat lainnya.
Sayangnya, produksi kolagen tidak berlangsung stabil selamanya. Seiring bertambahnya usia, sel fibroblas atau sel alami pembentuk kolagen di kulit, akan berkurang fungsinya. Aliran darah juga melambat sehingga distribusi nutrisi ke kulit tidak begitu optimal. Akibatnya, kulit perlahan kehilangan kelembapan, menjadi lebih tipis, elastisitasnya menurun, dan tanda-tanda penuaan seperti kerutan serta garis halus mulai muncul.
Penyebab Kolagen Kulit Rusak

Setelah mengetahui betapa pentingnya kolagen untuk menjaga kulit tetap kencang dan elastis, lalu apa saja sih yang bisa merusaknya? Ternyata, ada beberapa faktor sehari-hari yang tanpa kita sadari bisa mempercepat berkurangnya kolagen di kulit. Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Merokok
Kebiasaan merokok bukan hanya berbahaya untuk paru-paru, tapi juga mempercepat rusaknya kolagen dan elastin di kulit. Nikotin dapat membuat pembuluh darah menyempit, sehingga aliran oksigen dan nutrisi ke kulit jadi berkurang. Akibatnya, kulit lebih cepat keriput dan proses penyembuhan luka pun jadi lebih lambat.
2. Konsumsi Gula dan Karbohidrat Olahan
Terlalu banyak mengonsumsi gula atau makanan manis bisa memicu pembentukan molekul yang disebut advanced glycation end products (AGEs). Molekul ini dapat merusak protein, termasuk kolagen, sehingga seratnya melemah, kulit jadi lebih kering, dan mudah rapuh.
3. Paparan Sinar Ultraviolet (UV)
Sinar matahari memang baik untuk kesehatan, tapi paparan berlebihan justru bisa merusak kolagen. Radiasi UV menembus lapisan kulit dan mempercepat munculnya kerutan serta garis halus. Karena itu, penting banget untuk selalu menggunakan tabir surya minimal SPF 30 setiap beraktivitas di luar ruangan.
Apakah Panas dapat Menyebabkan Kolagen Kulit Mudah Rusak?

Selain sinar UV, ternyata panas juga punya peran besar dalam mempercepat penuaan kulit. Kok bisa? Simak penjelasan berikut ini.
Jadi, sinar matahari itu nggak cuma mengeluarkan sinar UV, tapi juga cahaya tampak dan sinar inframerah (IR). Nah, justru sinar inframerah ini jumlahnya paling banyak, hampir setengah dari total energi matahari yang sampai ke bumi, yaitu sekitar 54,3% (Schieke SM, et al. 2003). Bedanya, kalau UV merusak kulit lewat radiasi, sinar inframerah lebih sering bekerja dengan cara meningkatkan suhu kulit.
Ketika kulit terlalu sering terpapar panas, suhu yang naik bisa memicu tubuh menghasilkan enzim tertentu, salah satunya MMP (matrix metalloproteinase). Enzim ini tugasnya memang "memotong" kolagen, tapi kalau jumlahnya berlebihan, kolagen jadi cepat rusak.
Bukan cuma itu, panas juga bisa bikin tubuh memproduksi radikal bebas (ROS). Radikal bebas ini ibarat racun kecil yang bikin sel kulit gampang rusak dan mempercepat munculnya tanda-tanda penuaan, seperti keriput dan kulit yang mengendur. Bahkan, penelitian menunjukkan paparan panas jangka panjang bisa menyebabkan kulit lebih cepat keriput, sama halnya seperti efek sinar UV.
Peran Sel Bodyguard Sebagai Pertahanan heat aging

Ketika kulit kita terpapar panas berlebih atau sinar matahari dalam jangka waktu lama, sel-sel di dalamnya bisa mengalami stres oksidatif. Stres oksidatif ini seperti serangan dari radikal bebas yang dapat merusak protein penting, termasuk kolagen yang bertugas menjaga kulit tetap kencang dan elastis.
Menariknya, tubuh sebenarnya sudah dibekali mekanisme pertahanan alami, yaitu Nrf2 (Nuclear factor erythroid-derived 2-related factor 2). Hal ini dijelaskan pada jurnal Braun S, et al. (2002), protein yang bekerja layaknya bodyguard sel, yang akan "bangun" ketika ada ancaman seperti radikal bebas atau paparan sinar UV.
Dalam kondisi normal, Nrf2 ini "terikat" oleh protein bernama Keap1. Tapi begitu kulit terkena paparan sinar matahari atau panas berlebih, ikatan ini terlepas. Nrf2 kemudian masuk ke inti sel dan mengaktifkan gen yang bertugas memproduksi antioksidan penting seperti glutathione (GSH) dan NQO1. Antioksidan inilah yang bekerja melawan radikal bebas, menjaga kolagen tetap kuat, dan mencegah kerusakan pada jaringan kulit.
Studi pada hewan menunjukkan bahwa tikus tanpa Nrf2 lebih cepat mengalami kerutan, kulit kendur, dan penebalan kulit saat terpapar sinar UV. Itu artinya, Nrf2 benar-benar berperan besar sebagai pelindung kulit kita. Bahkan, para peneliti percaya bahwa aktivasi Nrf2 bisa jadi salah satu strategi menjanjikan untuk mencegah penuaan kulit, termasuk penuaan akibat panas (heat aging).
Cara Merawat Kesehatan Kolagen Kulit

Sekarang kita sudah tahu kalau panas dan radikal bebas bisa bikin kolagen cepat rusak. Pertanyaannya, apa yang bisa kita lakukan biar kulit tetap sehat dan nggak gampang keriput? Yuk, intip beberapa tips simpel berikut!
1. Rutin Menggunakan Sunscreen
Paparan sinar UV adalah salah satu penyebab utama kerusakan kolagen. Karena itu, menggunakan sunscreen setiap hari sangat penting, bahkan saat cuaca mendung atau sedang berada di dalam ruangan yang terkena cahaya matahari. Pilih tabir surya dengan minimal SPF 30 dan jangan lupa untuk mengaplikasikan ulang setiap 3-4 jam agar perlindungannya tetap maksimal.
2. Batasi Paparan Panas Berlebih
Bukan hanya sinar matahari, panas dari kompor, setrika, hingga hair dryer juga bisa memberi efek negatif pada kulit. Paparan panas berulang dapat meningkatkan suhu kulit dan mempercepat rusaknya kolagen. Usahakan menjaga jarak dengan sumber panas atau gunakan pelindung tambahan seperti topi, payung, atau produk perawatan kulit yang bisa menahan panas.
3. Kurangi Gula dan Makanan Olahan
Konsumsi gula berlebih bisa memicu terbentuknya molekul AGEs yang merusak struktur kolagen dan membuat kulit lebih cepat kendur. Begitu kolagen melemah, kulit akan terlihat kusam, kering, dan timbul garis-garis halus. Coba untuk mengganti asupan manis dengan pilihan yang lebih sehat, misalnya buah segar atau sumber karbohidrat kompleks.
4. Perbanyak Asupan Antioksidan
Antioksidan berperan penting untuk melawan radikal bebas yang muncul akibat paparan panas maupun sinar UV. Kamu bisa mendapatkannya dari buah beri, sayuran hijau, tomat, hingga bahan alami lokal seperti kunyit dan daun kelor. Dengan rutin mengonsumsi makanan kaya antioksidan, tubuh akan lebih kuat dalam melindungi kolagen serta memperlambat tanda-tanda penuaan.
5. Jaga Hidrasi dan Pola Hidup Sehat
Kolagen membutuhkan kondisi tubuh yang sehat untuk bisa bekerja maksimal. Minum cukup air setiap hari akan membantu menjaga kelembapan kulit dari dalam. Selain itu, tidur yang cukup dan gaya hidup sehat, seperti olahraga rutin serta menghindari stres berlebih, juga penting untuk mempertahankan elastisitas kulit lebih lama.
Bikin Produk Kecantikan dengan Inovasi Terbaik, Hanya di Nosè!

Dengan menjaga gaya hidup sehat, mencukupi nutrisi penting, dan menghindari faktor perusak kolagen, kulit bisa tetap terawat, sehat, dan terlihat lebih awet muda.
Nah, buat kamu yang punya mimpi bikin brand skincare sendiri, PT Nosè Herbal Indo siap banget jadi partner kamu. Lewat layanan maklon, ide produk yang kamu punya bisa diubah jadi kenyataan, dengan formula yang aman, lembut di kulit, tapi tetap relevan sama tren dan kebutuhan pasar lokal.
Tim R&D kami sudah berpengalaman dan terus update sama tren kecantikan terbaru, jadi kamu bisa lebih fokus membangun brand tanpa harus pusing mikirin produksi. Yuk, hubungi kami dan mulai langkah pertamamu bareng Nosè, 100% Lokal OEM!
Referensi
1. Shoulders M.D., Raines R.T. Collagen structure and stability. Annu. Rev. Biochem. 2009;78:929-958.
2. Schieke SM, Schroeder P, Krutmann J. Cutaneous effects of infrared radiation: from clinical observations to molecular response mechanisms. Photodermatol Photoimmunol Photomed. (2003);19:228-234.
3. Park C-H, Lee MJ, Ahn J, et al. Heat shock-induced matrix metalloproteinase (MMP)-1 and MMP-3 are mediated through ERK and JNK activation and via an autocrine interleukin-6 loop. J Invest Dermatol. (2004);123:1012-1019.
4. Braun S, Hanselmann C, Gassmann MG, et al. Nrf2 transcription factor, a novel target of keratinocyte growth factor action which regulates gene expression and inflammation in the healing skin wound. Mol Cell Biol. (2002);22:5492-5505.