Mandi dengan Air Panas Bikin Kulit Kering? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Noséklopedia / 08 August 2025

by Nose Herbal Indo

Setelah seharian beraktivitas, mandi air panas sering jadi pilihan untuk relaksasi. Rasanya menenangkan, apalagi kalau cuaca sedang dingin atau tubuh terasa pegal. Tapi, pernah dengar nggak sih kalau terlalu sering mandi air panas justru bikin kulit makin kering? Atau kamu pernah merasakannya?


Tenang, jangan bingung dulu! Di edisi Nosèklopedia kali ini, kita bakal kupas tuntas dari sisi ilmiahnya. Yuk, cari tahu kenapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana cara menjaga kulit tetap sehat meski suka mandi air panas!


Fakta tentang Kulit Kering


Sebelum membahas apakah mandi air panas benar-benar bikin kulit makin kering, perlu kamu pahami dulu apa itu kulit kering secara ilmiah.


Kulit kering, atau dalam istilah medis disebut xerosis cutis, terjadi ketika kadar air di lapisan terluar kulit (stratum korneum) menurun. Lapisan ini seharusnya mengandung campuran lipid alami dan natural moisturizing factors (NMFs) yang menjaga kelembapan dan kekuatan skin barrier. Saat keseimbangan tersebut terganggu, kulit jadi terasa kasar, mengelupas, dan terkadang terasa gatal atau perih.


Menurut jurnal International Journal of Cosmetic Science (Rawlings & Harding, 2004), kulit yang sehat memiliki kandungan air sekitar 10-20% di lapisan epidermis. Bila kadar ini turun, fungsi pelindung kulit bisa melemah, menyebabkan hilangnya kelembapan lebih cepat dan membuat kulit lebih rentan terhadap iritasi.


Selain itu, penurunan kadar lipid alami seperti ceramide, kolesterol, dan asam lemak esensial juga memperparah kekeringan. Hal ini sering terjadi akibat faktor eksternal seperti cuaca dingin, paparan bahan kimia, atau mandi air panas terlalu lama.


Apakah Benar Mandi Air Panas Bisa Menyebabkan Kulit Kering?


Menurut Herrero-Fernandez M, et al. (2022), paparan air, terutama air panas, dapat merusak fungsi pelindung kulit (skin barrier). Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian Herrero-Fernandez M, et al. (2022) dengan meningkatnya nilai Transepidermal Water Loss (TEWL) atau kehilangan air melalui kulit dan pH kulit dalam paparan suhu tinggi. Penelitian ini menggunakan alat TempTest, dan hanya di suhu panas yang terbukti merusak skin barrier dengan meningkatkan TEWL dan tingkat kemerahan kulit (erythema).


Hasilnya menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara TEWL dan suhu, semakin tinggi suhu, semakin besar jumlah air yang berpindah dari kulit ke udara luar. Artinya, lapisan skin barrier menjadi kurang efektif dalam menahan kelembapan, yang dapat menyebabkan kulit lebih kering.


Jika dibandingkan dengan air dingin, air panas memberikan efek yang lebih drastis terhadap kondisi kulit. TEWL dan kemerahan meningkat lebih tinggi, sedangkan kelembapan kulit lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa paparan air panas secara berlebihan bisa memperlemah fungsi skin barrier, memperparah iritasi, dan memicu kulit kering, terutama jika dilakukan terlalu sering atau dalam waktu lama.


Selain itu, suhu air yang tinggi juga bisa meningkatkan efek iritan dari sabun atau deterjen, dan meningkatkan risiko munculnya dermatitis iritan. Oleh karena itu, mencuci tangan dengan suhu air yang tepat menjadi langkah sederhana namun penting untuk mencegah kekambuhan pada penderita penyakit kulit tangan.


Tips Mandi Air Panas agar Kulit Tidak Kering


Mandi air panas memang bikin rileks, apalagi saat cuaca dingin atau tubuh terasa pegal. Tapi hati-hati, air panas bisa membuat kulit jadi kering, bahkan memperparah kondisi seperti eksim. Nah, supaya tetap bisa menikmati mandi air panas tanpa merusak kulit, berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti:


1. Gunakan Hangat, Bukan Air Panas

Air yang terlalu panas bisa merusak lapisan pelindung kulit dan membuat kulit kehilangan kelembapannya lebih cepat. Kulit bisa menjadi kering, pecah-pecah, bahkan iritasi. Sebaiknya gunakan air hangat suam-suam kuku agar tetap terasa nyaman tanpa merusak kulit.


2. Hindari Sabun Keras

Beberapa produk mandi seperti bubble bath atau bath oil sering mengandung bahan kimia atau pewangi yang bisa menyebabkan iritasi. Apalagi bagi kamu yang punya kulit sensitif atau eksim, bahan-bahan tersebut bisa memperparah kondisi kulit. Gunakan sabun yang lembut, tanpa pewangi, dan diformulasikan khusus untuk kulit kering atau sensitif.


3. Jangan Menggosok Kulit Terlalu Kuat

Menggosok kulit terlalu keras bisa memperparah iritasi, terutama jika ada area kulit yang sedang meradang atau terkena eksim. Cukup bersihkan tubuh dengan tangan atau kain lembut, tanpa perlu tekanan berlebihan. Perlakukan kulitmu dengan lembut agar tetap sehat dan terlindungi.


4. Batasi Durasi Mandi

Semakin lama kulit terpapar air, terutama air panas, semakin besar risiko kelembapan alami kulit berkurang. Idealnya, mandi tidak lebih dari 20 menit. Kalau kamu punya kulit yang sangat sensitif, cukup mandi selama 5-10 menit saja sesuai anjuran dokter.


5. Langsung Oleskan Pelembap Setelah Mandi

Setelah mandi, jangan biarkan kulitmu kering begitu saja. Tepuk-tepuk lembut kulit dengan handuk (hindari menggosok), lalu langsung oleskan pelembap yang bebas pewangi. Langkah ini penting untuk "mengunci" kelembapan yang masih ada di kulit agar tidak cepat menguap.


6. Tambahkan Bahan Tambahan Jika Disarankan Dokter

Beberapa bahan alami seperti oatmeal, baking soda, garam, atau cuka bisa membantu menenangkan kulit yang kering atau gatal. Tapi pastikan untuk selalu berkonsultasi dulu dengan dokter kulit sebelum mencoba bahan-bahan ini, terutama jika kulitmu sedang dalam kondisi sensitif atau memiliki riwayat eksim.


Mau Bikin Produk Bodycare Sendiri? Yuk, Maklon di Nosè!


Kalau kamu tertarik punya produk bodycare sendiri dengan formula pilihan kamu, kamu bisa maklon di PT Nosè Herbal Indo! Di sini, kamu bisa langsung wujudkan ide produk bodycare impianmu lewat layanan maklon. Tim R&D kami siap bantu merancang formula yang lembut di kulit tapi tetap menarik di pasaran. Yuk, konsultasi langsung bareng tim maklon Nosè dengan hubungi kami sekarang dan mulai langkah pertamamu bersama Nosè, 100% Lokal OEM!


Referensi


1. Herrero-Fernandez M, Montero-Vilchez T, Diaz-Calvillo P, Romera-Vilchez M, Buendia-Eisman A, Arias-Santiago S. Impact of Water Exposure and Temperature Changes on skin barrier Function. J Clin Med. 2022 Jan 7;11(2):298. doi: 10.3390/jcm11020298. PMID: 35053992; PMCID: PMC8778033.


2. Cravello, B., & Ferri, A. (2008). Relationships between skin properties and environmental parameters. Skin Research and Technology, 14(2), 180-186.


3. Rawlings AV, Harding CR. Moisturization and skin barrier function. Dermatol Ther. 2004;17 Suppl 1:43-8. doi: 10.1111/j.1396-0296.2004.04s1005.x. PMID: 14728698.


Share This Article


tiktok logo
instagram logo
Bicara dengan CS
whatsapp logo