Pernah bingung milih cara paling tepat buat ngilangin bulu ketiak? Entah karena mau tampil lebih pede saat pakai baju tanpa lengan, atau sekadar cari yang paling nyaman dan tahan lama, masalah bulu ketiak memang nggak pernah jauh dari keseharian.
Pilihan perawatannya pun beragam, mulai dari yang paling simpel seperti cukur, yang sedikit menantang tapi tahan lama seperti waxing, sampai yang katanya paling modern dan minim repot, yaitu laser. Masing-masing metode punya kelebihan dan kekurangannya. Ada yang cepat tapi bikin kulit iritasi, ada juga yang hasilnya awet tapi butuh budget lebih.
Nah, daripada bingung mau pilih metode yang mana, Noseklopedia kali ini akan membahas satu per satu tentang beberapa metode menghilangkan bulu ketiak. Dari segi kenyamanan dan hasil, kita kupas supaya kamu bisa nemuin perawatan ketiak yang paling cocok buat kebutuhanmu. Jadi, simak sampai habis ya!
Cukur : Metode Simpel dan Praktis

Cukur atau shaving jadi metode paling praktis untuk menghilangkan bulu ketiak. Biasanya dilakukan dengan pisau cukur yang digerakkan searah dengan arah tumbuhnya rambut. Alatnya pun beragam, dari yang manual sampai elektrik, semuanya bisa disesuaikan dengan kenyamanan masing-masing.
Menariknya, menurut penelitian yang dilakukan oleh Lanzalaco A, et al (2016), mencukur ketiak sebelum mandi dengan sabun bisa mengurangi bau badan hingga 57,3% dibanding hanya mandi dengan sabun saja. Hal ini karena mencukur membantu mengurangi penumpukan rambut yang bisa jadi tempat berkembangnya bakteri penyebab bau, terutama saat bercampur dengan keringat.
Meski efektif mengurangi bau, cukur tetap jadi pilihan simpel yang bisa kamu lakukan sendiri di rumah, tanpa memberikan rasa sakit saat prosesnya.
Waxing : Hasil Tahan Lama dan Mudah Dilakukan

Berbeda dari cukur yang hanya memotong bagian atas rambut, waxing bisa mencabut bulu sampai ke akarnya. Proses ini menggunakan cairan khusus, biasanya campuran madu dan gula yang dioleskan ke area ketiak. Setelah itu, lembaran kertas wax ditempelkan di atasnya, dibiarkan selama beberapa detik, lalu ditarik dengan cepat berlawanan arah tumbuhnya rambut.
Salah satu keunggulan waxing adalah hasilnya yang lebih tahan lama karena bulu dicabut sampai ke akar, pertumbuhannya jadi lebih lambat dibanding cukur dan bisa bertahan sekitar 2 hingga 3 minggu. Tapi, proses ini seringkali menimbulkan rasa sakit, terutama bagi yang baru pertama kali mencoba atau memiliki kulit yang sensitif. Sensasi tarikannya cukup menyengat, tapi biasanya akan berkurang seiring waktu dan jika dilakukan secara rutin.
Studi oleh Lanzalaco A, et al. (2016) juga menyebutkan bahwa waxing yang diikuti dengan mandi sabun dapat menurunkan bau hingga 75,3% dari kondisi awal. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan metode cukur yang bisa mengurangi bau badan hanya sampai 57,3%. Artinya, selain membuat kulit lebih halus dalam waktu lama, waxing juga bisa membantu menjaga kebersihan dan kesegaran ketiak.
Laser : Tahan Lama, Minim Repot

Laser hair removal adalah prosedur medis yang memanfaatkan sinar cahaya terfokus (laser) untuk menghilangkan rambut, termasuk di area ketiak. Saat proses berlangsung, cahaya laser diarahkan ke area ketiak tanpa merusak jaringan kulit di sekitarnya. Saat proses berlangsung, cahaya laser menyerap warna alami rambut (melanin) dan mengubahnya jadi panas. Panas ini lalu merusak akar rambut atau folikel di bawah kulit sehingga pertumbuhan bulu bisa melambat bahkan berhenti dalam jangka waktu tertentu.
Menurut penelitian Anderson RR, et al (1983), laser paling efektif saat digunakan pada panjang gelombang 300-1200 nanometer, karena melanin paling mudah menyerap cahaya di rentang tersebut.
Berbeda dengan cukur atau waxing yang harus dilakukan secara rutin, hasil dari laser bisa bertahan lebih lama. Metode ini cocok banget buat kamu yang pengen hasil tahan lama dan nggak mau ribet cukur atau waxing tiap minggu. Meskipun butuh biaya lebih dan harus dilakukan di klinik, tapi hasilnya bikin kamu lebih hemat waktu dan bebas ribet ke depannya.
Mana yang Lebih Baik untuk Menghilangkan Bulu Ketiak?

Sebenarnya, ketiga metode ini punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung kebutuhan dan kenyamanan. Cukur misalnya, teknik ini merupakan teknik yang paling nyaman dan sederhana. Bahkan, kamu bisa mencukurnya sambil sabunan saat mandi. Selain itu, harganya juga relatif mudah. Tapi, risikonya menggunakan metode ini, bulu akan lebih cepat numbuh beberapa hari kemudian. Mencukur juga dapat menyebabkan luka, ingrown hair, dan infeksi jika tidak dilakukan dengan benar.
Sementara waxing, bisa dianggap sederhana, tapi risiko sakitnya sangat tinggi. Teknik ini juga bisa menahan pertumbuhan bulu lebih lama, yaitu sekitar 2-3 minggu. Tapi kekurangan dari waxing adalah reaksi yang ditimbulkan saat pencabutan cukup menyakitkan, sehingga membutuhkan pertimbangan lebih.
Nah, kalau kamu mau hasil yang tahan lama bahkan permanen, laser bisa jadi pilihan tepat buat kamu. Cara ini dilakukan oleh profesional di klinik kecantikan, menggunakan teknologi yang menargetkan akar rambut tanpa merusak kulit di sekitarnya. Selain lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan bulu, metode ini juga membuat kulit terasa lebih halus. Tapi tentu saja, biaya perawatannya lebih tinggi dan tidak bisa dilakukan sendiri di rumah.
Perawatan Setelah Menghilangkan Bulu Ketiak

Setelah menghilangkan bulu ketiak, baik dengan cukur, waxing, maupun laser, kulit di area tersebut bisa menjadi lebih sensitif. Agar kulit tetap sehat, nyaman, dan terhindar dari iritasi, ada beberapa langkah perawatan yang sebaiknya kamu lakukan.
1. Kompres Air Dingin
Langkah pertama yang bisa kamu lakukan setelah hair removal adalah mengompres ketiak dengan air dingin. Kompres ini membantu menenangkan kulit, mengurangi kemerahan, dan meredakan rasa panas atau perih akibat proses pencabutan bulu, terutama jika kamu menggunakan metode waxing atau laser.
2. Gunakan Moisturizer
Setelah area ketiak bersih dan kering, aplikasikan moisturizer yang ringan dan bebas alkohol. Hal ini penting untuk menjaga kelembapan kulit dan mencegahnya menjadi kering atau mengelupas. Pilih produk dengan bahan lembut seperti aloe vera, chamomile, atau panthenol.
3. Aplikasikan Essential Oil
Beberapa essential oil seperti tea tree oil atau lavender oil memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri yang bisa membantu menenangkan kulit dan mencegah iritasi. Tapi ingat, gunakan dalam jumlah sangat sedikit dan pastikan sudah diencerkan dengan carrier oil seperti minyak kelapa atau jojoba oil. Hindari penggunaan jika kulitmu cenderung sensitif atau sedang mengalami luka.
4. Gunakan Pakaian yang Longgar
Setelah perawatan, usahakan untuk memakai pakaian longgar dan berbahan lembut agar kulit bisa bernapas dan tidak tergesek. Gesekan dari pakaian ketat bisa memperparah iritasi dan menimbulkan rasa tidak nyaman di area ketiak.
5. Jangan Melakukan Eksfoliasi
Setelah mencukur, waxing, atau laser, hindari eksfoliasi selama setidaknya 2-3 hari. Kulit yang baru saja menjalani proses hair removal masih sangat sensitif dan rentan mengalami iritasi. Memberikan waktu untuk pemulihan akan membantu mencegah kemerahan, perih, atau breakout.
Tertarik Bikin Produk Perawatan Kulit Ketiak? Maklon Aja di Nose!

Dengan perawatan yang tepat setelah menghilangkan bulu ketiak, kulitmu bisa tetap sehat, lembut, dan bebas iritasi. Jangan lupa juga untuk rutin menjaga kebersihan area ketiak agar tetap nyaman sepanjang hari!
Kalau kamu punya ide untuk bikin produk perawatan ketiak dengan brand sendiri, kamu bisa banget maklon di PT Nosè Herbal Indo. Di sini, kamu bisa konsultasikan langsung bersama tim Product Development kami untuk wujudin konsep yang kamu mau, mulai dari pemilihan bahan, proses produksi, desain kemasan, sampai produk jadi yang siap jual. Jadi, tunggu apa lagi? Langsung aja hubungi kami dan mulai konsultasi produk impianmu sekarang!
Referensi
1. Lanzalaco A, Vanoosthuyze K, Stark C, Swaile D, Rocchetta H, Spruell R. A comparative clinical study of different hair removal procedures and their impact on axillary odor reduction in men. J Cosmet Dermatol. 2016 Mar;15(1):58-65. doi: 10.1111/jocd.12197. Epub 2015 Dec 10. PMID: 26663394; PMCID: PMC4793925.
2. Anderson RR, Parrish JA. Selective photothermolysis: precise microsurgery by selective absorption of pulsed radiation. Science. 1983 Apr 29;220(4596):524-7.
3. Lundstrom JN, Olsson MJ. Functional neuronal processing of human body odors. Vitam Horm 2010; 83: 1-23.
4. James AG, Austin CJ, Cox DS et al Microbiological and biochemical origins of human axillary odour. FEMS Microbiol Ecol 2013; 83: 527-40.