Kesalahan Pakai Skincare yang Bikin Jerawat Makin Parah!

Noséklopedia / 11 April 2025

by Nose Herbal Indo

Sudah sering pakai skincare, tapi jerawat on-off terus? Bisa jadi, masalahnya bukan jerawatnya, tapi ada faktor lain yang bikin kamu jadi salah pemakaian. Banyak orang mengira asal sudah pakai skincare, berarti kulit akan otomatis membaik. Padahal, cara pakai yang keliru bisa membuat kondisi kulit justru makin buruk, terutama untuk kamu yang punya masalah jerawat membandel.


Beberapa kesalahan umum seperti over-exfoliating, mencampur bahan aktif yang saling tabrakan, atau bahkan terlalu sering cuci muka bisa bikin skin barrier rusak dan jerawat makin meradang. Tanpa disadari, perlakuan ini bisa menjadi penyebab utama kenapa jerawat nggak kunjung hilang, lho!


Nah, daripada terus-terusan nebak-nebak mana produk yang salah, sebaiknya kamu cek dulu apakah gimana cara pemakaian yang tepat. Di Noseklopedia kali ini, kita akan bahas tuntas apa aja sih kesalahan-kesalahan paling sering dilakukan saat pakai skincare yang justru bikin jerawat makin parah. Penasaran? Yuk, simak pembahasannya sampai habis!


Seberapa Efektif Skincare Anti-acne Digunakan?


Skincare anti-acne adalah produk perawatan kulit yang diformulasikan khusus untuk mencegah dan mengatasi jerawat. Biasanya, produk ini terdiri dari berbagai jenis seperti cleanser, toner, serum, gel spot treatment hingga moisturizer yang mengandung bahan aktif dengan fungsi antibakteri, anti-inflamasi, atau eksfoliasi. Tujuannya adalah untuk mengurangi produksi minyak berlebih, membersihkan pori-pori, mempercepat penyembuhan jerawat, dan mencegah munculnya jerawat baru.


Efektivitas skincare anti-acne sangat bergantung pada bahan aktif yang digunakan, cara kerja bahan tersebut di kulit, serta bagaimana formulasi produk itu menyesuaikan dengan jenis jerawat dan tipe kulit penggunanya. Menurut Reynolds, Rachel V. et al (2024), beberapa faktor seperti produksi sebum berlebih, penyumbatan pori, pertumbuhan bakteri hingga peradangan kulit dapat menyebabkan jerawat dengan tipe yang berbeda-beda.


Dari segi efektivitas, semuanya kembali ke jenis jerawat yang kamu alami dan bagaimana formulasi produk tersebut bekerja di kulitmu. Misalnya, benzoyl peroxide sangat efektif untuk jerawat meradang, tapi mungkin terlalu kuat untuk kulit sensitif. Salicylic acid cocok untuk kulit berminyak dengan pori-pori tersumbat, sedangkan niacinamide lebih fleksibel dan bisa digunakan hampir oleh semua jenis kulit. Kombinasi bahan-bahan ini seringkali memberikan hasil yang lebih baik, selama digunakan dengan konsisten dan sesuai dengan kebutuhan kulit.


Kesimpulannya, skincare anti-acne bisa sangat efektif jika digunakan dengan tepat. Kuncinya bukan hanya memilih produk dengan bahan aktif populer, tapi juga memahami cara kerja tiap bahan dan mencocokkannya dengan kondisi kulitmu sendiri. Jangan lupa, kesabaran dan konsistensi adalah dua hal penting dalam merawat jerawat, karena hasil yang baik nggak datang dalam semalam.


Kesalahan Memakai Skincare yang Memperparah Jerawat


Merawat kulit berjerawat memang butuh kesabaran ekstra. Tapi sayangnya, banyak orang yang tanpa sadar justru melakukan kebiasaan-kebiasaan yang malah memperparah jerawat. Menurut American Academy of Dermatology, ada beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari agar jerawat tidak makin meradang atau menyebar ke area lain. Yuk, kenali satu per satu!


1. Terlalu Sering Ganti Produk Skincare yang Berbeda

Terlalu sering mengganti produk skincare jerawatmu dapat menyebabkan timbulnya jerawat baru. Berikan waktu untuk produk tersebut beradaptasi dengan kulitmu, sekitar 6-8 minggu untuk melihat hasilnya. Nah, kalau hasil belum menunjukkan tanda penyembuhan, baru kamu bisa mencoba produk lainnya yang lebih efektif.


2. Menggunakan Bahan Aktif Hanya pada Lokasi Jerawat

Sebenarnya, menggunakan skincare berbahan aktif seperti salicylic acid atau benzoyl peroxide hanya pada lokasi jerawat tidak salah. Tapi, untuk mencegah munculnya jerawat baru, kamu bisa mengaplikasikannya secara tipis-tipis pada seluruh area yang berpotensi muncul jerawat. Misal, jerawatmu cenderung lebih sering tumbuh di dahi, maka sebaiknya oleskan produk tersebut secara merata pada seluruh area tersebut. Sama halnya, jika jerawatmu sering muncul di area pipi, disarankan untuk mengaplikasikannya secara merata pada area tersebut.


3. Menggunakan Skincare atau Make-up yang Menyumbat Pori

Beberapa produk skincare dan make-up mengandung bahan-bahan yang komedogenik (menyumbat pori), seperti minyak mineral berat atau parfum. Produk seperti ini bisa memperparah jerawat, terutama kalau kamu punya kulit berminyak atau sensitif. Pilih produk yang berlabel non-comedogenic, oil-free, atau for acne-prone skin agar lebih aman digunakan setiap hari.


4. Berbagi Alat Skincare atau make-up

Meminjam atau meminjamkan alat seperti brush, sponge, atau aplikator make-up bisa jadi sumber penyebaran bakteri. Jika alat-alat tersebut tidak dibersihkan dengan benar, bakteri dan kotoran bisa berpindah dari kulit orang lain ke kulitmu dan memperparah jerawat. Sebaiknya, gunakan alat milik pribadi dan bersihkan secara rutin.


5. Tidur Tanpa Membersihkan make-up

Make-up yang dibiarkan menempel semalaman bisa menyumbat pori-pori dan memperparah peradangan jerawat. Selain itu, make-up juga bisa "menangkap" debu dan polusi yang menempel sepanjang hari. Jadi, pastikan kamu membersihkan wajah secara menyeluruh sebelum tidur, bahkan jika hanya menggunakan sunscreen atau bedak ringan.


6. Terlalu Sering Mencuci Wajah

Menurut Harper JC. (2003), membersihkan wajah memang penting, tapi terlalu sering mencuci wajah bisa menghilangkan minyak alami kulit dan merusak lapisan pelindung kulit (skin barrier). Akibatnya, kulit bisa jadi lebih kering, iritasi, dan memproduksi minyak berlebih, yang malah memicu jerawat baru. Cukup cuci wajah dua kali sehari, pagi dan malam, serta setelah berkeringat.


7. Sering Membiarkan Kulit Kering

Kulit yang terlalu kering akibat penggunaan produk anti-jerawat tanpa pelembap justru bisa membuat kulit bereaksi dengan memproduksi minyak lebih banyak. Minyak berlebih inilah yang bisa menyumbat pori-pori dan memicu jerawat. Solusinya, tetap gunakan moisturizer yang ringan, bebas minyak, dan khusus untuk kulit berjerawat.


8. Terlalu Sering Mengeksfoliasi Wajah

Eksfoliasi memang membantu mengangkat sel kulit mati, tapi jika dilakukan terlalu sering (lebih dari 2-3 kali seminggu), kulit bisa iritasi dan meradang. Apalagi jika menggunakan scrub kasar atau eksfolian dengan kandungan asam kuat. Kulit yang iritasi lebih rentan terhadap jerawat dan masalah lainnya. Pilih eksfoliator yang lembut dan sesuaikan frekuensinya dengan kondisi kulitmu.


9. Menggosok Wajah yang Berkeringat Saat Olahraga

Kebiasaan menyeka wajah dengan handuk secara kasar saat berkeringat bisa mengiritasi kulit dan menyebarkan bakteri. Terlebih lagi, keringat bercampur minyak dan kotoran bisa menyumbat pori. Gunakan tisu lembut atau handuk bersih dengan cara ditepuk ringan, bukan digosok.


10. Memencet Jerawat

Meskipun kelihatan mengganggu, memencet jerawat justru bisa menyebabkan peradangan lebih dalam, memperparah infeksi, dan meninggalkan bekas luka. Selain itu, tangan yang tidak bersih bisa menambah bakteri ke area jerawat. Jadi, tahan dulu keinginan untuk memencet jerawat, ya! Gunakan spot treatment yang sesuai dan biarkan jerawat sembuh dengan sendirinya.


Tertarik Bikin Skincare-mu Sendiri? Yuk, Maklon di Nosè!


Nah, itu dia kebiasaan yang harus kamu hindari kalau kamu mau skincare-anmu tetap efektif untuk kulit berjerawat. Jangan lupa juga, rawat kulitmu dari dalam untuk hasil yang lebih optimal!


Nah, kalau kamu tertarik untuk membuat produk skincare anti-acne dengan brandmu sendiri, PT Nosè Herbal Indo siap membantumu menciptakannya. Mulai dari formulasi, produksi, hingga produk jadi, kamu bisa mewujudkan produk impianmu sesuai kebutuhan konsumen.


Bersama tim RnD dan Prodev profesional, kamu bisa menciptakan produk skincare yang unik dan kaya manfaat bagi perawatan kulit berjerawat. Tunggu apalagi? Yuk, segera hubungi kontak kami untuk mulai konsultasikan produkmu sekarang!


Referensi:

1. Reynolds, R. V., et al. (2024). Guidelines of care for the management of acne vulgaris. Journal of the American Academy of Dermatology, 90(5), 1006.e1-1006.e30.

2. Baumann, L. (2008). Cosmetics and skin care in dermatology. In K. Wolff, L. A. Goldsmith, et al. (Eds.), Fitzpatrick"s Dermatology in General Medicine (7th ed., p. 2360). McGraw-Hill Medical.

3. Fulton, J. E. (2001). Acne Rx: What acne really is and how to eliminate its devastating effects! Self-published.

4. Harper, J. C. (2003, May). Acne: The basics. Paper written to help patients achieve better acne treatment results.

5. Jordan, L., & Baldwin, H. E. (2016). Stratum corneum abnormalities and disease-affected skin: Strategies for successful outcomes in inflammatory acne. Journal of Drugs in Dermatology, 15(10), 1170-1173.

6. Zaenglein, A. L., Pathy, A. L., et al. (2016). Guidelines of care for the management of acne vulgaris. Journal of the American Academy of Dermatology, 74, 945-973.


Share This Article


tiktok logo
instagram logo
Bicara dengan CS
whatsapp logo