Siapa sih yang nggak panik saat kulit muncul kemerahan atau ruam setelah pakai skincare? Kondisi ini seringkali menimbulkan pertanyaan, apakah tanda-tanda yang muncul bentuk reaksi iritasi atau alergi.
Iritasi dan alergi memang sering dianggap sama karena gejalanya yang mirip. Tapi ternyata, keduanya punya penyebab dan cara penanganan yang berbeda. Iritasi biasanya muncul karena kulit tidak bisa menerima kandungan tertentu dalam produk, seperti parfum atau asam aktif. Sedangkan alergi adalah reaksi sistem imun tubuh terhadap bahan yang dianggap berbahaya, meski sebenarnya aman untuk orang lain.
Jadi, sebelum kamu pakai skincare, pastikan kamu paham reaksi apa yang akan terjadi pada kulitmu. Nah, di pembahasan ini, kamu akan temukan bagaimana cara mengenali reaksi iritasi dan alergi pada kulit serta cara mengatasinya. Yuk, simak terus penjelasannya untuk memastikan rutinitas skincare-an kamu tetap aman dan efektif.
Ciri-ciri Kulit Iritasi karena Bahan Aktif Skincare
Iritasi kulit adalah masalah yang disebabkan oleh kandungan bahan aktif produk atau karena kondisi kulit yang sensitif. Reaksi ini biasanya terjadi hanya pada area yang terpapar dan tidak melibatkan sistem imun.
Menurut jurnal Litchman G et al. (2024), iritasi disebabkan oleh bahan kimia yang memicu keratinosit (sel kulit) melepaskan senyawa proinflamasi seperti sitokin sehingga menyebabkan peradangan. Hal ini dapat merusak lapisan pelindung kulit (skin barrier), mengubah struktur sel kulit, dan menimbulkan gejala seperti kemerahan dan rasa tidak nyaman. Berikut adalah ciri-ciri kulit yang mengalami iritasi akibat bahan aktif skincare.
1. Gatal-gatal
Menurut jurnal Owen, J. L et al. (2018), kulit yang teriritasi sering terasa gatal akibat pelepasan sitokin yang memicu peradangan. Gatal ini biasanya hanya terjadi di area yang terkena bahan aktif produk dan cenderung hilang jika pemakaian dihentikan.
2. Kemerahan dan Sensasi Terbakar
Reaksi iritasi sering ditandai dengan munculnya kemerahan yang disertai sensasi panas atau terbakar. Hal ini dapat terjadi karena peningkatan aliran darah di pembuluh kapiler sebagai respons terhadap iritasi. Sensasi kemerahan dan rasa terbakar dapat terjadi pada tahap awal reaksi iritasi. Jika iritasi sudah memasuki tahap kronis, biasanya kulit akan mengalami kekeringan yang parah hingga mengelupas.
3. Berada di Area Kulit yang Terpapar Bahan Aktif
Tanda terakhir kalau kulitmu terkena iritasi adalah reaksi yang hanya terjadi pada area kulit yang terpapar bahan aktif. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti ketidakcocokan kulit pada suatu bahan, konsentrasi bahan aktif yang tinggi, dan penggunaan bahan yang berisiko iritan. Contoh bahan aktif skincare yang dapat memicu iritasi kulit adalah fragrance, pengawet, dan alkohol.
Ciri-ciri Kulit Alergi karena Bahan Aktif Skincare
Berbeda dengan iritasi, cara kerja reaksi alergi melibatkan sistem kekebalan tubuh yang mengenali bahan aktif sebagai zat berbahaya (alergen). Tidak seperti iritasi yang terbatas pada area yang terpapar, reaksi alergi sering menyebar ke bagian tubuh lain.
Selain itu, alergi juga bisa dipicu oleh faktor lain yang masuk ke tubuh seperti makanan, debu, atau perubahan suhu. Oleh karenanya, sebelum menyimpulkan bahwa reaksi yang terjadi disebabkan oleh skincare, penting untuk memerhatikan apa yang kamu konsumsi, kondisi udara, atau cuaca saat itu. Hal tersebut kemungkinan menjadi penyebab munculnya reaksi alergi.
Tapi, meskipun alergi akibat penggunaan skincare tergolong jarang, bahan aktif tertentu tetap memiliki potensi untuk memicu alergi pada kulit.
Menurut jurnal Fan L et al. (2016), reaksi alergi terjadi ketika antigen (zat asing) mengaktifkan sel imun, seperti sel T dan mastosit. Hal ini dapat membuat senyawa inflamasi muncul pada kulit dan memicu peradangan. Alergi juga biasanya tidak langsung muncul setelah pemakaian pertama, tapi lebih sering terjadi setelah paparan kedua atau ketiga. Berikut adalah ciri-ciri kulit alergi bahan aktif skincare.
1. Ruam dan Gatal
Ruam merah yang disertai rasa gatal terus-menerus merupakan tanda awal alergi kulit. Gatal ini disebabkan oleh pelepasan histamin dari mastosit sebagai respons imun tubuh terhadap alergen, seperti yang dijelaskan dalam jurnal Sharma et al. (2018). Histamin ini memicu iritasi pada saraf sensorik di kulit, sehingga menimbulkan sensasi gatal.
Selain itu, menurut Journal of Allergy Clinical Immunology (2020), gatal yang tidak tertahankan sering kali menyebabkan penderita menggaruk, yang dapat memperburuk kondisi kulit dan meningkatkan risiko infeksi.
2. Pembengkakan (Edema)
Reaksi alergi sering menyebabkan pembengkakan pada area kulit yang terpapar dan bisa menyebar ke area lainnya. Menurut Dermatological Research Journal, pembengkakan ini disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) dan besarnya pembuluh darah akibat senyawa inflamasi. Pembengkakan biasanya disertai rasa hangat atau nyeri pada area yang terkena.
3. Bentol pada Area yang Acak
Salah satu tanda khas alergi adalah munculnya bentol-bentol (urtikaria) di area yang tidak selalu terpapar alergen. Menurut Journal of Allergy Clinical Immunology (2019), bentol ini terjadi karena senyawa inflamasi seperti histamin, yang memengaruhi pembuluh darah di area yang luas. Bentol biasanya muncul dalam pola acak, terasa gatal, dan dapat bertambah besar dengan cepat. Perbedaan antara reaksi alergi (a) dan iritasi (b) bisa dilihat pada gambar berikut.
(Sumber : International Journal of Cosmetic Science)
Cara Mengatasi Iritasi dan Alergi Kulit Akibat Bahan Aktif Skincare
Sebagai langkah pertama untuk mengatasi iritasi dan alergi kulit, bisa kamu lakukan dengan menghentikan pemakaian produk. Pastikan kamu menghentikan pemakaian dengan maksimal 48 jam untuk mengetahui reaksinya. Jika reaksi tersebut tidak kunjung selesai, kamu bisa menggunakan obat oles yang mengandung hidrokortison. Tapi, khusus reaksi alergi, kamu bisa mengonsumsi obat dalam yang mengandung antihistamin untuk meredakan reaksinya.
Nah, selain menggunakan obat, kamu juga bisa mengatasinya dengan skincare yang mengandung bahan anti-sensitivitas. Menurut jurnal Fan L. et al (2016), beberapa kandungan alami dengan bahan anti-sensitivitas dan sering digunakan dalam skincare adalah sebagai berikut.
1. Olive
Olive atau minyak zaitun mengandung senyawa aktif bernama hydroxytyrosol. Senyawa ini bersifat sebagai antioksidan kuat yang dapat melindungi kulit dari radikal bebas, mencegah kerusakan sel darah merah, dan mengurangi peradangan, menghambat pembengkakan pembuluh darah sehingga dapat membantu mengatasi rosacea dan kemerahan. Sebagai bahan aktif skincare, hydroxytyrosol bermanfaat untuk anti-aging dan meredakan kulit yang sensitif.
2. Grape Seed Oil
Nah, kandungan grape seed oil kaya akan senyawa aktif bernama procyanidin, yang termasuk ke dalam kelompok polifenol.
Menurut penelitian dari Bagchi et al. (2000), procyanidin bekerja dengan menetralkan radikal bebas sebelum mereka dapat merusak DNA, protein, atau lipid pada kulit. Selain itu, procyanidin juga berperan dalam memperkuat struktur lapisan pelindung kulit sehingga dapat melindunginya dari iritasi. Dengan manfaat ini, biasanya kandungan grape seed digunakan pada formulasi skincare anti-aging.
3. Echium Seed
Kandungan tanaman echium kaya akan asam lemak esensial, seperti asam stearodonic (SDA) dan asam gamma-linolenat (GLA). Kedua komponen ini memiliki sifat antioksidan yang kuat sehingga efektif dalam meminimalisir radikal bebas yang merusak sel-sel kulit.
Menurut Journal of Dermatological Science (2021), kandungan ini membantu mencegah regenerasi sel kulit melalui kemampuannya untuk memperbaiki penghalang kulit (skin barrier). Kombinasi manfaat ini menjadikannya bahan yang mampu menjaga elastisitas kulit, meratakan tekstur, dan mempercepat pemulihan kulit yang rusak akibat iritasi atau alergi.
Nggak cuma kandungan yang perlu dipertimbangkan, sediaan yang bertekstur gel untuk produk cleanser dan moisturizer juga bisa menjadi pilihan skincare-mu untuk mengatasi kulit sensitif. Nah, dengan cara ini kamu bisa meminimalisir risiko iritasi dan alergi yang disebabkan oleh produk skincare.
Mau Punya Brand Kecantikan yang Aman dan Minim Risiko Iritasi? Yuk, Maklon di Nose!
Gimana Sobat Nose, banyak banget kan cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi iritasi dan alergi kulit? Dengan mengetahui hal ini kamu bisa mempertimbangkan produk seperti apa yang kamu perlukan agar kulitmu terhindar dari risiko iritasi dan alergi.
Nggak cuma untuk konsumen, pembahasan ini juga penting lho buat kamu para beautypreneurs yang ingin membangun brand skincare. Kamu bisa mulai dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti, olive oil, grape seed oil, atau lavender extract untuk membuat produk skincare khusus kulit sensitif.
Di PT Nosé Herbal Indo, kami siap membantu dengan layanan maklon kosmetik yang memastikan setiap produk aman, termasuk untuk kulit sensitif. Bersama tim RnD dan Product Development yang profesional, kamu bisa menciptakan produk yang tidak hanya menarik tetapi juga aman digunakan. Yuk, hubungi kontak kami untuk konsultasikan produk impianmu sekarang!
Referensi
1. Fan, L., He, C., Jiang, L., Bi, Y., Dong, Y., & Jia, Y. (2016). Brief analysis of causes of sensitive skin and advances in evaluation of anti‐allergic activity of cosmetic products. International Journal of cosmetic science, 38(2), 120-127.
2. Litchman G, Nair PA, Atwater AR, et al. Contact Dermatitis. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan.
3. Sharma, P., et al. (2018). "Histamine release and its role in allergic skin reactions." International Immunology Review.
4. Owen, J. L., Vakharia, P. P., & Silverberg, J. I. (2018). The Role and Diagnosis of Allergic Contact Dermatitis in Patients with Atopic Dermatitis. American Journal of Clinical Dermatology 19(3), 293&302.