Lipstik memang jadi produk makeup paling favorit bagi perempuan untuk mempercantik penampilan.
Bukan cuma bikin wajah lebih segar, lipstik juga seringkali dapat meningkatkan rasa percaya diri. Nggak heran kalau produk yang satu ini selalu ada di daftar "must-have" item. Tapi, di balik popularitasnya, ada satu isu yang kerap bikin penasaran, apakah pemakaian lipstik bisa membuat bibir menjadi hitam?
Beberapa ahli dermatologi menyebut bahwa lipstik bisa saja menjadi penyebab bibir hitam, terutama jika mengandung bahan kimia tertentu. Tapi, kandungan seperti apa yang bisa memengaruhi warna bibir? Tenang, Noseklopedia kali ini akan kupas tuntas penyebabnya di pembahasan yang satu ini. Jadi, pastikan kamu baca sampai habis ya!
Mengapa Lipstik dapat Menyebabkan Bibir Hitam?
Bibir hitam seringkali diakibatkan oleh reaksi alergi terhadap bahan kimia tertentu dalam lipstik. Menurut Dr. Richa Singh dari Junoesque Clinic, kondisi ini dikenal sebagai Pigmented Contact Cheilitis (PCC), yang kerap terjadi pada bibir sensitif. PCC menyebabkan hiperpigmentasi sehingga bibir tampak gelap, tidak sehat, dan pecah-pecah.
Sebagai contoh, sebuah studi yang dipublikasikan oleh Asian Journal of Beauty and Cosmetology menemukan bahwa penggunaan liptint dapat meningkatkan pigmentasi bibir. Dalam penelitian tersebut, setelah empat minggu pemakaian, pigmentasi bibir atas meningkat sebesar 9,61%, sementara bibir bawah mengalami peningkatan sebesar 10,69%. Hasil ini menunjukkan bahwa zat-zat tertentu dalam lipstik atau liptint dapat berdampak negatif pada kesehatan bibir.
Beberapa bahan kimia yang disebutkan dalam International Journal of Dermatology diketahui dapat memicu PCC. Di antaranya adalah fatty acid ester, ricinoleic acid, isopalmityl diglyceryl sebacate, ester gum, pentaerythritol rosinate, dan paraphenylenediamine. Selain itu, pewarna tar batubara seperti CI 15800 Brilliant Lake Red dan turunan 1-phenylazo-2-naphthol juga menjadi penyebab peningkatan pigmentasi yang sering kali disertai peradangan.
Melihat potensi risiko tersebut, penting bagi pengguna lipstik untuk lebih selektif dalam memilih produk. Pastikan untuk memeriksa komposisi bahan dan memilih produk yang aman serta tidak kadaluarsa. Langkah ini dapat membantu menjaga kesehatan bibir sekaligus mencegah terjadinya penggelapan. Dengan perawatan yang tepat, bibir kamu akan tetap sehat, cerah, dan lembut.
Peran SPF dalam Mengatasi Bibir Hitam
Selain bahan kimia dalam lipstik, paparan sinar UV juga menjadi faktor lainnya yang dapat menyebabkan bibir hitam. Kulit bibir yang tipis dan sensitif sangat rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Paparan sinar UVA dan UVB dapat mempercepat proses penuaan, membuat bibir dehidrasi, berubah warna, dan memperlihatkan garis halus lebih cepat dibandingkan area kulit wajah lainnya.
Untuk mencegah kerusakan tersebut, penggunaan produk lipcare yang mengandung SPF sangat penting digunakan sehari-hari. Lip balm, lip oil, atau lip gloss dengan tambahan SPF tidak hanya melindungi dari efek buruk sinar matahari tetapi juga menjaga kelembapan bibir sehingga membuatnya tetap sehat dan terhidrasi.
Salah satu bahan aktif SPF yang sering ditemukan dalam produk lipcare adalah Ethylhexyl Methoxycinnamate, yaitu jenis chemical sunscreen agent. Bahan ini bekerja dengan menyerap dan memantulkan radiasi UVB, sehingga melindungi bibir dari bahaya sinar UV.
Kalau kamu ingin memahami lebih lanjut tentang pentingnya bahan-bahan SPF dan bagaimana cara kerjanya, kamu bisa simak artikel Nose berikut: Kandungan Sunscreen Ini agar Kulitmu Terlindungi dari Sinar UV Matahari.
Bahan Alami untuk Membuat Warna Bibir Cerah Alami
Tidak hanya pentingnya SPF pada produk perawatan bibir, penggunaan bahan alami juga dapat membantu merawat bibir yang gelap dan mengembalikan warna cerah alami. Berikut adalah bahan-bahan alami yang sering digunakan dalam produk lip care untuk merawat kesehatan bibir.
1. Cocoa Butter
Cocoa butter yang biasa ditemukan pada coklat batangan atau topping dessert, ternyata juga bisa digunakan sebagai bahan skincare. Menurut International Journal of Cosmetic Science, cocoa butter kaya akan asam lemak yang menjadikannya sebagai kandungan skincare berefek hidrasi. Lemak dalam cocoa butter dapat membentuk lapisan pelindung di atas kulit untuk menjaga kelembapan.
Selain itu, cocoa butter mengandung fitokimia, senyawa alami yang meningkatkan aliran darah ke kulit dan melindunginya dari kerusakan akibat sinar UV. Meskipun penelitian langsung tentang efektivitas cocoa butter dalam mengatasi bibir hitam masih terbatas, sifat pelembap dan antioksidannya menjadikannya pilihan sebagai kandungan produk lipcare. Penggunaan cocoa butter dalam lip balm dapat membantu mencegah kekeringan dan melindungi bibir dari pigmentasi.
2. Shea Butter
Shea butter berasal dari lemak biji pohon shea yang tumbuh di Afrika. Menurut Journal of Oleo Science, shea butter kaya akan vitamin A, E, dan F, yang bermanfaat untuk melembapkan bibir secara mendalam, memperbaiki tekstur, serta melindunginya dari iritasi. Kandungan antioksidannya dapat mempercepat regenerasi sel kulit sehingga warna alami bibir dapat kembali cerah. Shea butter juga memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu mengatasi bibir kering, pecah-pecah, atau teriritasi akibat paparan lingkungan
3. Almond Oil
Minyak almond atau almond oil adalah emolien alami yang ringan dan mudah diserap oleh kulit. Dengan kandungan vitamin E dan asam lemak, almond oil dapat melembapkan bibir, memperbaiki tekstur, dan mencerahkan warna bibir yang kusam. Studi dalam Complementary Therapies in Clinical Practice menyebutkan bahwa almond oil memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu meredakan iritasi atau kemerahan pada bibir. Penggunaan rutin almond oil pada produk lipcare dapat membuat bibir terasa lebih lembut dan terlihat cerah secara alami.
4. Jojoba Oil
Jojoba oil dikenal karena strukturnya yang mirip dengan sebum alami kulit, menjadikannya pelembap yang efektif tanpa rasa lengket. Menurut Pharmacological Research, minyak ini kaya akan vitamin E dan B-kompleks, yang membantu regenerasi sel kulit dan menggantikan sel mati dengan sel baru yang sehat. Jojoba oil juga melindungi bibir dari kerusakan akibat sinar matahari dan polusi, menjadikannya pilihan ideal untuk perawatan bibir kusam atau hitam.
Penggunaan bahan-bahan alami tersebut dalam produk perawatan bibir dapat membantu menjaga kesehatan dan keindahan bibir secara alami. Namun, penting untuk memastikan bahwa produk yang digunakan bebas dari bahan kimia berbahaya dan sesuai dengan kebutuhanmu. Dengan perawatan rutin, bibir kamu bakal selalu lembap, halus, dan berwarna alami.
Tertarik Bikin Produk Lipcare Sendiri untuk Mengatasi Bibir Hitam? Yuk, Mulai Bisnismu Bersama Nose!
Gimana, sudah terjawab kan apa yang menjadi penyebab bibir hitam karena lipstik? Dengan memahami penyebab dan cara mengatasinya, kamu bisa lebih berhati-hati dalam memilih produk untuk menjaga bibirmu tetap sehat dan terawat.
Artikel ini juga bisa menjadi inspirasi buat kamu yang tertarik membuat produk lipcare sendiri, lho! Kamu bisa membuat produk lipcare berbahan alami berkualitas, dengan maklon di PT Nose Herbal Indo.
Bersama dengan tim Prodev dan RnD profesional, kamu bisa menciptakan produk lipcare yang unik dan kaya manfaat bagi perawatan kulit. Yuk, hubungi kontak kami sekarang dan konsultasikan produk impianmu dengan tim Prodev kami!
Referensi
1. Ruiz, N., Lopez, R. M., Marques, R., & Fontenete, S. (2024). The Redefinition and Volumization of the Lip Area with Hyaluronic Acid: A Case Series. Journal of Clinical Medicine, 13(19), 5705.
2. Foutsizoglou, S. (2017). Anatomy of the ageing lip. Journal of Aesthetic Fokus. PMFA News Vol 4 (2).
3. Vachiramon, V., & McMichael, A. J. (2012). Approaches to the evaluation of lip hyperpigmentation. International Journal of Dermatology, 51(7), 761-770.
4. Subburaj, K., Vinay, K., Bishnoi, A., Kumaran, M. S., & Parsad, D. (2022). Pigmented contact dermatitis: A brief review. CosmoDerma, 2.
5. Dos Santos Figueiredo, A., Braz, G. L., Garcia, F. F., Moreno, L. B., Soares, A. C., Calderipe, C. B., & Vasconcelos, A. C. U. (2024). Pigmented Contact Cheilitis: a systematic review. Medicina Oral, Patología Oral y Cirugía Bucal, 29(6), e727.